Peran dan Kontribusi Santri Sangat Strategis Bagi Keutuhan NKRI - Telusur

Peran dan Kontribusi Santri Sangat Strategis Bagi Keutuhan NKRI

Net

Telusur,  Jakarta - Peran dan kontribusi para santri, ulama dan tokoh-tokoh agama dalam memperjuangkan kemerdekaan di masa lampau sangat besar.

Demikian disampaikan Juru Bicara/Deputi VII BIN, Dr. Wawan Hari Purwanto dalam sebuah diskusi webinar bertema “Penguatan Peran Santri Dalam Menjaga Keutuhan NKRI,” yang digelar oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) dalam rangka memperingati hari santri nasional tanggal 22 Oktober 2021 kemarin.

Menurut Wawan Hari Purwanto, Pada masa penjajahan, kalangan pesantren ikut andil dalam berjuang melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan. Pada 22 Oktober 1945, Kiai Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad sebagai bentuk komitmen dan kewajiban umat Islam mempertahankan bangsa dan negara Indonesia.

Untuk itu, ia berharap para santri dapat menghayati perjuangan para pendahulunya dan menjadi penerus perjuangan untuk menjaga Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam situasi saat ini para santri diharapkan ikut andil untuk menjaga NKRI dari berbagai potensi ancaman yang dapat menganggu keutuhan bangsa Indonesia.

“Potensi ancaman itu di antaranya kekuatan soft power yang berupaya untuk merusak jati diri bangsa Indonesia melalui pengaruh kehidupan ideologi asing yang beraliran materialisme, kemudian pandemi Covid-19, serta radikalisme dan terorisme,” jelasnya.

Dalam acara tersebut, para pembicara lainnya yakni, Peneliti Senior LIPI, Prof. Dr. Siti Zuhro, MA dan Muhammad Johansyah, M.Eng, MA ( Pengamat Politik Kemanan Internasional) dengan moderator Tjoki Aprianda Siregar, S.IP, MA. 

Menurut Wawan, peran santri dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bangsa dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah dengan mengamalkan nilai-nilai agama yang moderat, serta mengajarkan dan menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja di tengah-tengah masyarakat.

“Para santri juga dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan kebangsaan, sehingga mampu mengembangkan wawasan Islam yang moderat dan kebangsaan dalam rangka membangun NKRI yang lebih kokoh,” ujar Wawan.

Sementara itu, dalam masa pandemi ini, para santri juga dapat berkontribusi untuk membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. 

Langkah yang ditempuh bisa dengan ikut berpartisipasi dan ikut andil dalam melakukan vaksinasi Covid-19 yang di galakkan pemerintah. Terlebih sebelum sekolah tatap muka dilakukan diharapkan seluruh santri telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dalam rangka menjaga NKRI, para santri juga bisa melalui pengabdian secara langsung. Dalam kaitan ini, kata Wawan, Pemerintah terbuka bagi para santri untuk memupuk persatuan dan kesatuan serta nasionalisme lewat jalur pendidikan di TNI dan kepolisian. 

Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah telah membuka kesempatan yang begitu luas bagi santri untuk memasuki berbagai profesi untuk menguatkan peran dalam menjaga keutuhan NKRI dan melaksanakan pengabdian bagi bangsa dan Negara.

Pondok pesantren mempunyai peran penting untuk melahirkan para santri yang bisa berkontribusi terhadap keutuhan NKRI.

Pondok pesantren dan para ulama perlu membina para santri dengan tulus ihklas dan mau berjuang. 

Hal tersebut diharapkan para santri dapat menghayati perjuangan para pendahulunya dan dapat menjadi penerus perjuangan mereka untuk menjaga NKRI dari berbagai macam ancaman, seperti radikalisme, terorisme, separatisme dan ancaman lainnya.

“Jasa kaum santri sudah diakui secara nasional. Bahkan, beberapa negara mengirimkan generasi mudanya untuk menjadi santri di pondok pesantren Indonesia. Kondisi itu menunjukan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas para santri. Dengan demikian, santri diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk menjaga keutuhan NKRI dan memoderasi ajaran beragama,” pungkasnya.


Tinggalkan Komentar