Perpus TIM Dibuka hingga Malam, PKL dan Parkir Liar Dibiarkan Semrawut - Telusur

Perpus TIM Dibuka hingga Malam, PKL dan Parkir Liar Dibiarkan Semrawut

Parkir liar di trotoar TIM. Foto: Telusur/Alfarisi

telusur.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan pembukaan ruang membaca "Jakarta Literasi" di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat hingga malam. Perpustakaan ini beroperasi dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00 malam setiap harinya. 

Peresmian ruang literasi ini menjadi angin segar bagi perkembangan minat baca di Jakarta. Namun, di tengah kegembiraan tersebut, sorotan tajam justru tertuju pada permasalahan klasik di sekitar kawasan TIM, yakni maraknya parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) yang memadati trotoar di depan dan sekitar taman.

Kondisi disekitaran taman menjadi semrawut dan dinilai sangat mengurangi estetika dan kenyamanan kawasan budaya tersebut.

Dikabarkan, parkir liar di patok dengan tarif tinggi. Misalnya, sepeda motor dengan tarif 10.000 (sepuluh ribu rupiah), dan kendaraan roda empat 20.000 (dua puluh ribu rupiah).

"Parkir diluar ini kami di patok harga 10.000 (sepuluh ribu rupiah) untuk sepeda motor, kalo mobil kaya nya tadi denger itu kena 20.000 (dua puluh ribu rupiah) dan sepertinya parkir ini di kelola oleh ormas setempat dan preman," ujar salah satu pengunjung yang tidak mau disebutkan namanya.

Sementara, Ryana Sabrina, salah satu pengunjung setia TIM, mengungkapkan keresahannya terkait kondisi semrawut di luar TIM yang tidak lagi indah karna parkir liar dan PKL. 

"Sayang sekali taman yang dalamnya sudah bagus dan rapih, tapi luarnya justru kumuh karena parkir liar dan pedagang. Ini sangat mengganggu dan menghilangkan kesan indah dari luar," ujarnya. 

Ryana berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pihak terkait, segera bertindak tegas untuk menata ulang kawasan tersebut demi kenyamanan dan keamanan pengunjung.

"Saya sangat berharap kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera mengatasi permasalahan parkir liar dan pedagang kaki lima yang membuat taman menjadi tidak indah dari luar," tegasnya.

Ironisnya, permasalahan parkir liar di TIM, yang berlokasi di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, hingga kini belum mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov DKI Jakarta. 

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta pusat Arifin, menegaskan, Pemerintah Kota Administrasi Jakpus telah berkomitmen untuk menindak tegas praktik parkir ilegal di wilyah Jakarta Pusat. 

“Secepatnya, saya akan apelkan petugas Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) dan Satpol PP. Karena saya tidak ingin melihat wilayah Jakarta Pusat semrawut dan banyak parkir liar,” ungkap Arifin di Jakarta, Selasa (4/2/3/2025). 

Namun, pernyataan tersebut seolah angin lalu, mengingat hingga sekarang belum adanya langkah konkret yang diambil untuk menertibkan kawasan TIM dari parkir liar dan PKL. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di kalangan warga mengenai keseriusan pemerintah dalam menata kota.[Nug]

 

Laporan: Alfarisi 


Tinggalkan Komentar