telusur.co.id - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Timur (Jak-Tim) melakukan aksi demonstrasi serta kunjungan audiensi ke Polres Metro Jakarta Timur. Kegiatan bertajuk "Sowan Kebangsaan" ini merupakan inisiatif PMII Jakarta Timur sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi sosial dan keamanan masyarakat yang sangat menurun.
Ketua Cabang PMII Jak-Tim, RHI. Taufiqqurahman atau akrab di panggil Ahan, menjelaskan bahwa istilah "sowan" dipilih sebagai pendekatan yang lebih santun dalam menyampaikan aspirasi dan keresahan mahasiswa kepada pihak kepolisian khususnya di wilayah Jaktim.
"Kita ambil kata sowan ini, karena saya rasa bahasa sowan ini cukup soft agar segala keresahan dan aspirasi yang disampaikan ini bisa dilakukan secara bijak," ujar Ketua Taufiqqurahman, Jakarta, ditulis Kamis (8/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah pengurus komisariat PMII se-Jakarta Timur turut hadir dan menyampaikan poin-poin penting. Salah satu isu yakni menurunnya tingkat keamanan dan kenyamanan hidup di Jakarta Timur, kemudian maraknya kasus tawuran, gangster, pembegalan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan perundungan yang dinilai masih sering terjadi.
Selain itu, PMII juga menyinggung kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia yang dianggap sebagai indikator lemahnya sistem keamanan yang ada di Jakarta Timur.
Koordinator lapangan aksi, Mukhlis, menegaskan bahwa kehadiran PMII Jak-Tim bukan untuk menunjukkan arogansi, melainkan sebagai mitra kritis dan penyambung keresahan aspirasi masyarakat.
"Persoalan ini tidak bisa dianggap enteng. Kita hadir di sini bukan untuk menunjukkan arogansi, tapi hadirnya kita sebagai penyeimbang dan penyambung yang didasari semangat tanggung jawab mahasiswa serta harapan bagi masyarakat Jakarta Timur khususnya," ucap Kordinator lapanagan aksi, Mukhlis.
PMII Jak-Tim mendesak Polres Metro Jak-Tim untuk memaksimalkan kinerja dalam menjamin keamanan dan memberantas segala bentuk kejahatan di wilayah hukum Jakarta Timur, Mereka berharap masyarakat Jakarta Timur dapat merasakan kepastian keamanan yang dijanjikan oleh pihak kepolisian.
"Kita akan mengawal segala aspirasi yang sudah kita sampaikan di polres, segala aspirasi yang kita bawa adalah murni dari apa yang kita rasakan dan masyarakat rasakan. Jadi mudah bagi kita untuk melihat perkembangan isu yang kita bawa," tegasnya.
Taufiqqurahman juga mengimbau kepolisian untuk segera menindak lanjuti keresahan masyarakat. Jika aspirasi tidak ditanggapi, maka PMII Jakarta Timur akan membawa persoalan ini ke Polda Metro Jaya hingga Mabes Polri.
"Jika kemudian persoalan ini tidak ada tindakan lanjut, tidak segan rasanya bahwa akan ada sowan-sowan selanjutnya bahkan meminta kepada Polri ataupun Polda Metro Jaya agar jajaran Polres Jakarta Timur untuk dievaluasi," tukasnya. [Nug]
Laporan: Alfarisi