telusur.co.id -PSSI meresmikan program Garuda Academy, Selasa (06/05) bertempat di Mandiri University, Jakarta Barat. Garuda Academy merupakan sebuah program pendidikan sekaligus pengembangan manajemen sepak bola untuk mendorong profesionalisme dan memperkuat fondasi industri olahraga nasional tanah air.
Peluncuran ini langsung diresmikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang didampingi oleh Wakil Ketua Umum Zainudin Amali, Sekjen Yunus Nusi, Anggota Komite Eksekutif Arya Sinulingga. Selain itu, tiga pemain timnas U-17 turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Daffa Al Gasemi, Zahaby Gholy, dan Fabio Azka.
Erick Thohit mengatakan transformasi sepak bola Indonesia bukan hanya kompetisi di lapangan saja. Menurutnya, perlu adanya kepemimpinan baru untuk membangun ekosistem sepak bola secara berkelanjutan. Dengan Garuda Academy ini, menunjukkan komitmen PSSI untuk membangun tata kelola dan manajemen sepak bola yang berkelanjutan.
"Inilah momen terbaik kolaborasi antara FIFA dan PSSI. Setelah saya meresmikan FIFA Arena sebagai sarana untuk menyalurkan antusiasme sepakbola bagi anak-anak melalui sekolah, kini giliran program perdana Garuda Academy yang juga didukung FIFA bersama AFC resmi dibuka. Artinya, usaha PSSI untuk terus memajukan dan mentransformasi sepakbola tidak akan berhenti karena FIFA dan AFC hadir bersama kita," kata Erick Thohir.
Erick menambahkan, lebih dari 75% masyarakat Indonesia sangat mencintai sepak bola yang harus dibarengi dengan adanya sumbe daya manusia yang memahami manajemen, tata kelola, dan operasional di bidang olahraga khususnya sepak bola.
"Inisiasi Garuda Academy bersama FIFA dan AFC dilandasi kepedulian PSSI, bahwa jika ingin makin profesional dan berkelanjutan program transformasinya, maka manusianya harus dibangun. Garuda Academy ditujukan untuk bentuk karakter dan kapabilitas manusianya agar mereka bisa bangun sports management di Indonesia," terang Erick.
Program Garuda Academy sendiri telah membuka proses pendaftaran perdana pada 19-24 April 2025 lalu dengan total 300 orang lebih pendaftar. Namun dari total tersebut diseleksi kembali sehingga terpilih menjadi 105 peserta.
Peserta tersebut berasal dari berbagai latar belakang seperti profesional muda di bidang olahraga dan lulusan baru dari universitas ternama. Menariknya, terdapat tiga pesepakbla nasional yang mengikuti program ini yaitu Greg Nwokolo, Yanto Basna, dan Rony Beroperay.
PSSI melakukan seleksi berdasarkan potensi kepemimpinan, semangat kolaboratif, komitmen untuk berkembang di sektor manajemen olahraga.
Prinsip dasar yang diusung Garuda Academy adalah menciptakan talenta yang tidak hanya andal di belakang layar, tetapi juga punya jiwa kepemimpinan kuat. Dalam skema ini, peserta diajak mempelajari semua lapisan operasional manajemen sepak bola secara sistematis. Mereka tidak hanya memahami teori, tapi juga dibekali kemampuan teknis untuk menjawab tantangan nyata di lapangan, baik dari aspek organisasi, pemasaran, komunikasi, hingga diplomasi olahraga internasional.
Program Garuda Academy merupakan bagian dari transformasi besar PSSI menuju ekosistem sepak bola profesional yang berkelanjutan. Dengan melibatkan mitra seperti FIFA dan LPDP, PSSI menegaskan komitmennya terhadap pembinaan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global. Dalam jangka panjang, alumni akademi ini diharapkan bisa menduduki posisi strategis, baik di level klub, federasi, maupun lembaga internasional yang bergerak di industri olahraga.
Di batch pertama Garuda Academy yang diikuti 105 peserta akan dilakukan seleksi ketat secara bertahap oleh FIFA dan AFC, hingga akhirnya mengerucut pada lima finalis yang akan diseleksi lagi untuk dipilih melanjutkan beasiswa ke FIFA Master atau universitas terkemuka di Amerika hingga Eropa. Jenjang FIFA Master merupakan tahap pendidikan tertinggi di module FIFA dalam bidang sport management.