Puluhan Rumah Warga Terendam Banjir, Dampak Pembangunan Gedung PN Sei Rempah - Telusur

Puluhan Rumah Warga Terendam Banjir, Dampak Pembangunan Gedung PN Sei Rempah

Banjir di Dusun 1 Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah

telusur.co.id - Akibat pembangunan gedung Pengadilan Negeri Sei Rampah, puluhan rumah warga Dusun 1 Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, terendam banjir.

Hal ini diduga dampak dari proyek pembangunan gedung baru Pengadilan Negeri Sei Rampah, yang menyebabkan saluran pembuangan air tertutup.

Warga mengaku, banjir ini kerap terjadi ketika hujan turun sejak proyek pembangunan gedung kantor baru PN Sei Rampah yang mencapai puluhan miliar rupiah itu dimulai.

"Sebanyak 5 kali kita melakukan permohonan oleh pihak perusahan, baik kontraktor hingga kontruksi. Namun hasilnya sampai saat ini tidak ada," keluh Boru Simbiring (50) warga korban banjir kepada telusur.co.id, Senin (18/1/21).

Menurut Boru Simbiring, dirinya pernah melakukan permohonan soal pembuangan air, namun pihak kontraktor mengaku hal itu bukan urusan mereka, melainkan PUPR kabupaten.

"Sebelum adanya proyek ini, kediaman kami tidak pernah banjir seperti ini. Namun setelah adanya proyek tersebut rumah kami menjadi banjir. Lihatlah kondisi proyek lebih tinggi dari pemukiman warga, jadi setiap musim hujan air meluap ke rumah kami," tuturnya.

Boru Sembiring menambahkan, dulunya pringgan dinding proyek tersebut ada saluran pembuangan air hingga menuju parit besar. Namun karena ditimbun untuk pembanguan proyek, mengakibatkan air parit meluap ke pemukiman warga. 

Untuk itu, Boru Simbiring berharap agar pihak perusahaan lebih peduli terhadap warga, sebab sebelum adanya pembangunan rumah mereka tidak pernah banjir seperti ini.

Senada juga disampaikan Kepala Dusun I Desa Firdaus, Irianto. Dia mengaku, sebanyak kurang lebih 105 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sini.

"Dulunya sebelum adanya proyek bangunan tersebut, kediaman warga Dusun I Desa Firdaus tidak pernah mengalami banjir seperti ini. Namun karna saluran pembuangan air ditutup untuk pembangunan, jadi rumah warga yang terkena imbasnya," sebut Irianto.

Tak hanya itu, dia menyampaikan, saluran parit di depan rumah warga juga mengalami tumpat, sehingga debit air terus menggenangi rumah. Pihak pengelola proyek bahkan terkesan kurang peduli terhadap warga sekitar.

"Sebelumnya warga sudah pernah berdebat dengan pengelola proyek. Namun hasilnya tidak ada titik terangnya. Sehingga kami melaporkan hal ini kepada Pemerintah kabupaten Serdang Bedagai," ucapnya.

"Kita sebagai kepala dusun setempat, hingga saat ini pihak pekerja proyek pembangunan tersebut tidak ada laporan ke desa kami," pungkasnya.

Sementara itu, atas laporan masyarakat, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Serdang Bedagai, Johan Sinaga bersama Pegawai PUPR didampingi Babinsa 10/SR, dan Bhabinkamtibmas Polres Sergai meninjau lokasi korban banjir. Di lokasi, Johan Sinaga mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan maupun pelaksana pembangunan kantor baru PN Sei Rampah.

"Kalaulah betul masyarakat sekitar sudah beberapa kali bermohon untuk penanganan atau pengendalian banjir di sekitar lingkungan dan tidak direspon oleh pihak kontraktor, hal ini sungguh disayangkan. Sementara kita tau bahwa alat berat excavator mereka ada di lokasi pekerjaan, bagaimanapun juga, di manapun kita bekerja tetap harus berempati terhadap lingkungan sekitar terlebih ini yang berbatasan langsung dengan lokasi pembangunan gedung kantor PN. Kita lihat pemukiman penduduk terendam air setinggi 50 sentimeter, sehingga masyarakat sudah sangat resah dengan kondisi ini," tutur Johan.[Tp]
 


Tinggalkan Komentar