telusur.co.id - Pura Luhur Uluwatu, yang terletak di Bali selatan itu terkenal sampai ke mancanegara. Terletak di atas sebuah bukit karang dengan ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut, Pura Uluwatu Bali memiliki status sebagai Pura Sad Kahyangan Jagat atau penyangga poros mata angin pulau Bali.
Banyak wisatawan, utamanya dari manca negara yang sengaja datang ke sana untuk menikmati sunset atau matahari terbenam. Bukan hanya itu, di lokasi pura yang berada di atas tebing batu karang, para wisatawan juga dapat menyaksikan Pertunjukan tarian Kecak, juga dapat melihat monyet yang berkeliaran bebas.
Sebelum masuk ke lokasi, tentunya Anda harus membeli tiket terlebih dahulu. Untuk wisatawan lokal harganya Rp 30.000, itu belum termasuk untuk menyaksikan pertunjukan tari Kecak. Kemudian, pengunjung wajib menggunakan kain berwarna ungu yang diikat menyerupai sarung, dan selendang berwarna oranye yang diikatkan di pinggang.
Pengunjung diingatkan untuk tidak menggunakan kacamat. Sebab, para monyet yang berkeliaran akan merebutnya. Dan pengunjung dilarang memberi makan kepada monyet yang ada di tempat tersebut.
Wisatawan yang berkunjung tidak hanya dapat menikmati suasana yang sakral dan religius, tetapi juga pemandangan yang indah serta unik. Wisatawan yang berkunjung ke pura Luhur Uluwatu akan menyaksikan luasnya hamparan Samudra India, dengan ombak yang menghantam kaki tebing. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam tanpa adanya halangan yang menghalangi pemandangan sunset.
Jarak yang ditempuh dari Bandara Ngurah Rai menuju lokasi pura Luhur Uluwatu Bali, sekitar 1 jam ke arah selatan dengan kendaraan pribadi, taksi online, atau ojek online. Lokasinya berada di desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Apabila Anda butuhkan petunjuk arah untuk menuju lokasi pura Luhur Uluwatu Bali, silakan gunakan Google Map.
Tari Kecak
Bukan hanya arsitektur pura serta keindahan pemandangan sunset saja, wisatawan juga dapat menyaksikan pertunjukan tari tradisional Bali, yaitu Tari Kecak Bali. Tari Kecak Uluwatu dimainkan oleh 50-100 orang penari. Penari Kecak akan duduk melingkar dan memakai kain sarung berwarna hitam putih.
Para penari Kecak sebagian besar adalah laki-laki dan lakon yang diceritakan biasanya cerita Ramayana. Ciri khas tari Kecak adalah suara cak,cak, cak yang diucapkan oleh penari laki-laki yang saling bersahut-sahutan. Waktu pertunjukan tari kecak Uluwatu di lakukan di sore hari menjelang sunset, tepatnya dipentaskan pada pukul 18.10-19.00 waktu Bali.
Lokasi menonton tarian kecak di Uluwatu masih berada di kawasan pura. Kalau dari pintu masuk, Anda tinggal lurus saja dan Anda akan menemukan lokasi tempat pertunjukan itu. [ipk]