Rabi Yahudi Ini Tegaskan Pendudukan atas Palestina Haram dan Sebut Netanyahu Kafir - Telusur

Rabi Yahudi Ini Tegaskan Pendudukan atas Palestina Haram dan Sebut Netanyahu Kafir

Rabi Chaim Sofer, yang merupakan salah satu Rabi Naurei Karta, kelompok Yahudi anti-Zionis. (Foto: RT).

telusur.co.id - Salah satu Rabi Naurei Karta, kelompok Yahudi anti-Zionis, dalam sebuah acara televisi menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kafir. Dia juga menuturkan, menurut kitab Taurat, pendudukan atas Palestina adalah perbuatan haram.

Dalam wawancara dengan Russia Today Arabic, yang dikutip pada Selasa (28/11/23), Rabi Chaim Sofer menyebut serangan Rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza sebagai pembunuhan dan kejahatan.


"Kami mengecam pembunuhan di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 12.000 orang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Negara-negara dunia khususnya Rusia dan Amerika Serikat harus mengirim pasukan multinasional untuk melindungi hak warga sipil Palestina dan mencegah berlanjutnya pembunuhan," tegasnya.

Rabbi Yahudi ortodoks itu menambahkan, pihaknya menyambut gencatan senjata, tapi sungguh disayangkan gencatan senjata ini hanya sementara. 

"Dan kami mendengar ancaman-ancaman serius Israel, untuk meratakan Gaza. Kami berharap rumah-rumah warga Palestina, di Gaza, yang hancur di tangan pasukan teroris Zionis, dapat direkonstruksi," ujarnya.

Pada saat yang sama, Rabi Chaim Sofer menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai seorang kafir. 
"Netanyahu kafir, ia memakan daging babi dan semua yang dilarang bagi Yahudi, ia dan ayahnya kafir," katanya.

Di sisi lain, dia menyebut rabi-rabi Yahudi yang mengeluarkan fatwa pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak sebagai para pelayan Zionisme. Menurutnya, Taurat tidak pernah memerintahkan pendudukan Palestina, dan ia menganggap pembunuhan warga tak bersalah sebagai kejahatan keji.

"Pemerintahan Zionis adalah bagian dari Amerika Serikat. Kelompok Kristen Evangelis Amerika yang mendukung Israel, karena mereka percaya jika orang-orang Yahudi di Palestina mendirikan negara, Isa Al Masih akan turun," pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar