Rusia Bakal Lanjutkan Semua Proyek Bersama dengan Iran, Menentang Ancaman dan Sanksi PBB - Telusur

Rusia Bakal Lanjutkan Semua Proyek Bersama dengan Iran, Menentang Ancaman dan Sanksi PBB

Sumber Foto: TNA

telusur.co.id - Rusia akan terus maju dengan semua proyek bersama dengan Iran meskipun ada tekanan Barat yang baru dan ancaman sanksi PBB, kata Duta Besar Rusia untuk Teheran Alexei Dedov.

Dalam wawancara dengan Izvestia, Dedov mengatakan Moskow dan Teheran akan terus bekerja sama secara aktif di bidang-bidang utama, meskipun Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 telah berakhir dan ada upaya Barat untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Ia menekankan bahwa semua inisiatif bersama kedua negara "berada pada tahap implementasi aktif."

Menurut duta besar, berakhirnya masa berlaku resolusi 2231 selama sepuluh tahun, yang menyetujui Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) mengenai program nuklir Iran, berarti berakhirnya semua pembatasan yang ditetapkan olehnya. Diplomat tersebut mencatat bahwa informasi yang dimuat di situs web PBB tentang "pemulihan resolusi sanksi yang telah lama berlaku" tidak dapat diandalkan.

"Semua proyek bersama yang ada, terutama di sektor nuklir, energi, dan transportasi, sedang dalam tahap implementasi aktif. Saya yakin kami akan terus bekerja sama dengan teman-teman Iran kami dalam kemitraan yang sama," ujar duta besar tersebut.

Moskow yakin bahwa langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara Eropa dengan dukungan Amerika Serikat sama sekali tidak dapat dipertahankan secara hukum dan prosedural dan tidak dapat memaksakan kewajiban apa pun pada anggota masyarakat internasional.

Diplomat itu menambahkan bahwa kerja sama Rusia-Iran akan dibangun sesuai dengan undang-undang nasional, kewajiban internasional, dan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang mulai berlaku pada 2 Oktober.

"Mulai sekarang, pengendalian program nuklir Iran dilakukan secara eksklusif dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan Perjanjian Pengamanan Komprehensif antara Iran dan IAEA," ujar Alexey Dedov.

Dewan Keamanan PBB menolak rancangan resolusi yang diusulkan oleh Rusia dan Cina mengenai perpanjangan JCPOA selama enam bulan, yang menurut Moskow, dapat membantu melanjutkan negosiasi dan menghindari langkah sepihak.

Dedov lebih lanjut menunjuk pada konsultasi antara Moskow dan Teheran mengenai isu-isu regional, dan mengatakan bahwa kedua pihak juga mengadakan konsultasi rutin mengenai Suriah dan memiliki pandangan serupa tentang cara-cara untuk menyelesaikan konflik.

"Negara-negara kami mengadakan konsultasi rutin mengenai Suriah. Pendekatan fundamental terhadap penyelesaian konflik Suriah sejalan. Baik Rusia maupun Iran, yang semata-mata berpedoman pada kepentingan rakyat Suriah, secara konsisten mendukung kedaulatan, integritas wilayah, dan persatuan Republik Arab Suriah, meluncurkan proses rekonstruksi pascakonflik, dan menyelesaikan masalah ekonomi," tegas diplomat tersebut.

"Bersama teman-teman Iran kami, kami percaya bahwa semua permasalahan internal Suriah yang mendesak harus diselesaikan oleh rakyat Suriah sendiri melalui dialog inklusif yang melibatkan semua kelompok politik, agama, dan etnis," tambahnya.

Menurut duta besar, perlu untuk mengkonsolidasikan upaya internasional untuk mendukung otoritas baru Suriah dalam mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi.

 

 

Sumber: TNA


Tinggalkan Komentar