telusur.co.id - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengutarakan pengakuan apa adanya kepada publik terkait kejadian yang ada di internal Pertamina hari-hari ini.
Ia pun menjelaskan situasi ketika dirinya sengaja menghilang setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) menyingkap kasus korupsi tata kelola minyak yang melibatkan sejumlah petinggi Pertamina.
Dalam keterangan yang disampaikan, Simon sengaja menghilang dari hadapan publik agar tidak memperkeruh suasana. Hal tersebut diungkapkan saat rapat bersama Komisi VI DPR RI.
"Bahwa pada awal konferensi pers dari kejaksaan agung tentunya kami menghormati proses hukum dan fakta hukum yang ditemukan Jadi kami tidak ingin pada kesempatan itu termasuk saya sendiri tidak ingin muncul dulu supaya tidak terlalu memperkeruh suasana," jelas Simon dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta. Selasa, (11/3/2025).
Menurutnya, jika dirinya muncul maka akan menimbulkan kesan pembelaan diri terkait kasus yang tengah berjalan. Maka dari itu, dia memberikan waktu kepada Kejagung untuk mengusut kasus tersebut.
“Sambil kami introspeksi diri evaluasi di internal," tandas Simon.
Pihaknya menambahkan, setelah Kejaksaan Agung membeberkan terkait kasus hukum yang berjalan, Pertamina kemudian menggelar konferensi pers untuk meminta maaf kepada publik. Dia berharap Pertamina kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
"Walaupun kejadian ini terjadi sebelum era saya bergabung namun sebagai pimpinan yang diberi amanah saat ini ini adalah tanggung jawab saya juga dan tentunya saya hadir tampil untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang tentunya sangat membawa kejatuhan di masyarakat. Berikan kami kesempatan untuk bekerja keras dan kembali mendapatkan kepercayaan dan kebanggaan dari masyarakat," urainya.
Sikap berterus terang Dirut Simon diapresiasi oleh Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F. Ismail.
Menurut Yakub, hal itu menunjukkan kejujuran seorang pimpinan yang tidak ingin mencampuradukkan urusan pribadi/internal dengan publik.
"Justru inilah yang kita butuhkan. Kualitas pemimpin seperti ini yang harus diapresiasi," tandas Yakub.
Ia mengungkapkan bahwa, IMO-Indonesia siap memberikan dukungan kepada Pertamina, utamanya kepada Dirut Simon yang tengah melakukan evaluasi atas permasalahan yang mendera perusahaan pelat merah itu.
"InsyaAllah kami siap membersamai beliau," tutup Yakub. (ari)