Satu Goresan, Satu Harapan: Sketsa Akbar Arsitektur untuk 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia - Telusur

Satu Goresan, Satu Harapan: Sketsa Akbar Arsitektur untuk 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia

Dalam rangka HUT ke-80 RI, Architecture Department PCU menggelar Sketsa Akbar Arsitektur 2025 yang mengajak 200 peserta untuk menuangkan visi kota ideal mereka. Foto: dok. PCU.

telusur.co.id -Dalam rangka HUT ke-80 RI, Architecture Department PCU (Petra Christian University) menggelar Sketsa Akbar Arsitektur 2025 yang mengajak 200 peserta untuk menuangkan visi kota ideal mereka. Acara ini menegaskan bahwa sketsa tangan manusia masih tak tergantikan meski di era kecerdasan buatan (AI).

Dalam semangat Dirgahayu Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia (RI) yang masih hangat, Architecture Department Petra Christian University (PCU) menghadirkan Sketsa Akbar Arsitektur 2025 dengan tajuk “Goresan untuk Dirgahayu ke-80 RI”. Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2025 di Selasar Gedung Q, Lantai 3, Kampus Timur PCU, pukul 13.00–15.00 WIB.

Arsitektur bukan sekadar mendirikan bangunan, tapi menciptakan ruang hidup yang membentuk perilaku, kebahagiaan, dan kualitas hidup manusia. Semua karya arsitektur dimulai dari sebuah sketsa sederhana. Sketsa menjadi bahasa universal dalam bidang arsitektur, yang mampu mengubah ide menjadi kenyataan. Sketsa juga merupakan fondasi ide kreatif, sebuah kemampuan esensial bagi setiap arsitek.

“Walaupun sekarang dunia arsitektur diisi dengan teknologi canggih dan Artificial Intelligence (AI), tetap saja tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan sentuhan tangan manusia lewat sketsa,” tegas Eunike Kristi Julistiono, S.T., M.Des.Sc., Ph.D., selaku dosen penanggung jawab acara.

Dengan semangat perayaan Dirgahayu ke-80 RI ini, sebanyak kurang lebih 200 peserta secara serentak menggambar sketsa arsitektur.

“Saat ratusan tangan bersama-sama menggoreskan pena, pensil, dan kuas, ada pesan kuat yang ingin disampaikan bahwa arsitektur milik kita bersama. Bukan hanya milik arsitek, tapi milik setiap warga yang menikmati ruang kota dan lingkungan yang terdesain dengan baik,” lanjut Eunike.

Melalui partisipasi aktif dalam menggambar, masyarakat diajak merasakan menjadi “arsitek” sejenak—menuangkan visi akan kota dan ruang yang ideal menurut mereka. Dengan begitu, tumbuhlah rasa memiliki dan kepedulian terhadap perkembangan kota dan arsitektur di sekitar kita, khususnya di Kota Surabaya.

Meski diperbolehkan membawa peralatan sendiri, para peserta mendapatkan sketch kit yang berisi clipboard, kertas gambar, dan alat tulis. Selama 120 menit, mereka diajak menggambar sketsa, bisa berupa lanskap maupun desain arsitektur dari bangunan di sekitar Gedung W, P, dan Q, Kampus PCU, tentunya dengan nuansa perayaan Dirgahayu ke-80 RI.

Dari hasil sketsa yang telah terkumpul, akan dipilih beberapa pemenang berdasarkan kategori tertentu, seperti karya arsitektur terbaik dan karya Dirgahayu RI terbaik. Selain itu, karya-karya para peserta juga akan dipamerkan dan didokumentasikan secara digital.

Tak hanya mengajak masyarakat untuk menjadi “arsitek” sejenak dalam Sketsa Akbar, pada hari yang sama juga terdapat beberapa workshop menarik. Seperti Workshop “Peran AI dalam Arsitektur” yang dibawakan oleh Dr. Bramasta Putra Redyantanu, S.T., M.T., dan Stephanus Wirawan Dharmatana, S.T., M.Ars., Workshop “Basic Architectural Sketch” yang disampaikan Ar. Lina Kumala, IAI., dan Workshop “Manual Rendering in Architecture” dari Christian Ticualo, S.T. Ada pula Talkshow “Masa Depan Profesi Arsitek” oleh Ar. Aloysius Erwin Siahaan, IAI.

Sketsa Akbar Arsitektur 2025 ini juga merupakan bagian dari ArchiExpo 2025 yang diadakan pada 21–23 Agustus 2025. ArchiExpo sendiri merupakan acara tahunan dari Architecture Department PCU untuk memamerkan karya-karya mahasiswa, sekaligus menjadi sarana edukasi masyarakat terhadap isu-isu terkini dari dunia arsitektur.


Tinggalkan Komentar