Tenang! Stok Pangan Ternak Jelang Nataru Dipastikan Aman - Telusur

Tenang! Stok Pangan Ternak Jelang Nataru Dipastikan Aman


telusur.co.id - Secara nasional, ketersediaan pangan asal ternak jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), dipastikan aman. Hal ini berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan yang menunjukkan bahwa komoditas pangan terpantau dalam kondisi cukup. 

"Ketersediaan daging sapi atau kerbau secara nasional menjelang Nataru aman. Bahkan surplus," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, Nasrullah, dalam Kunjungan ke Peternakan Sapi Potong di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (12/12/21).


Nasrullah memaparkan, prognosa kebutuhan daging sapi/kerbau bulan November sampai Desember 2021 sebanyak  114.342 ton. Sedangkan ketersediaannya sebanyak 128.480 ton, sehingga neraca dalam keadaan surplus 14.138 ton.

Ketersediaan daging tersebut, berasal dari sapi lokal sebanyak 44.490 ton, sapi siap potong 14.377 ton (setara 75.000 ekor),  daging Impor 69.613 ton.

Menurut Nasrullah, dalam memastikan ketersediaan pangan khususnya menghadapi Nataru, perlu adanya koordinasi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait, serta pemangku kepentingan lainnya.


Adapun untuk mencukupi kebutuhan daging sapi, pemerintah tetap memprioritaskan pasokan produksi dalam negeri melalui kegiatan Sikomandan. Kementan terus mendorong para peternak di seluruh daerah untuk melakukan pencapaian target kelahiran sapi dan kerbau secara masif dan serentak, agar mampu mengatasi kebutuhan daging sapi nasional.

"Kegiatan Sikomandan melalui optimalisasi reproduksi dengan Inseminasi Buatan (IB) sebagai penerapan teknologi tepat guna untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi," jelas Nasrullah.

Tercatat, capaian kinerja optimalisasi reproduksi sejak 2017 -2021. Hal ini terlihat  dari jumlah kebuntingan Januari 2017 hingga 12 November 2021 telah terealisasi  10.409.608 ekor. Kelahiran pedet mencapai 9.211.148 ekor atau setara Rp55,49 triliun dengan asumsi harga satu pedet lepas sapi sekitar Rp6 juta per ekor. 

"Tentunya nilai ini memberikan efek motivasi dan semangat dalam mengubah pola pikir sehingga peternak mampu beternak secara serius dan bersama (kelompok) yang menguntungkan bagi peternak," tukas Nasrullah.[Fhr]


Tinggalkan Komentar