telusur.co.id - Personel Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang melakukan aksi bakar diri memprotes dukungan negaranya atas genosida Israel di Palestina, disebut-sebut memiliki informasi rahasia kehadiran pasukan AS di Gaza.

Dikutip surat kabar New York Post, Aaron Bushnell, 25 tahun, personel aktif AU Amerika Serikat, memberitahu sahabatnya bahwa ia memiliki informasi rahasia tentang pasukan AS yang bertempur di Gaza, beberapa jam sebelum ia membakar dirinya sampai tewas.
 
"Aaron mengatakan kepada saya hari Sabtu bahwa AS menempatkan pasukan di terowongan Hamas di Gaza, dan mereka terlibat dalam pembunuhan warga Palestina," kata sahabat tentara AS itu, dikutip Kamis (29/2/24).
 
"Pekerjaan asli Aaron Bushnell adalah pemrosesan data intelijen dan beberapa data intelijen yang dia proses terkait dengan perang Israel di Gaza," tambahnya.
 
"Aaron berkata kepada saya bahwa AS memiliki pasukan di lapangan. Kamu tahu, mereka berada di sana, dan membunuh banyak warga Palestina," ungkapnya.
 
Sebelumnya New York Times mengabarkan bahwa pasukan khusus AS dikerahkan ke Israel sejak 7 Oktober 2023 untuk mengidentifikasi para sandera yang ditahan Hamas, termasuk sandera AS.
 
Pasukan khusus AS juga, kata NY Times, membantu strategi pasukan Israel di Gaza dan membantu memukul mundur Hamas dari terowongan-terowongan milik kelompok perlawanan Islam Palestina itu.
 
Masih menurut surat kabar New York Post, Aaron Bushnell bertugas di Sayap Intelijen, Pengawasan dan Pengintaian ke-70 Angkatan Udara Amerika Serikat.
 
Pada saat yang sama, koran Amerika ini menyebut Aaron Bushnell, anggota kelompok anarki anti-pemerintah Amerika Serikat dan di laman Facebook-nya ia mendukung kelompok anarki Burning River Anarchist Collective and Mutual Aid Street Solidarity. [Tp]