Teten Minta BMT Manfaatkan Potensi Pasar Keuangan Syariah - Telusur

Teten Minta BMT Manfaatkan Potensi Pasar Keuangan Syariah


telusur.co.id - Baitul Mal Wattamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang terlahir murni dari masyarakat Indonesia, menjadi primadona ekonomi syariah nasional. Progresifnya perkembangan BMT di Indonesia tidak lepas dari besarnya porsi masyarakat kelas menengah dan bawah di Indonesia. 

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Perhimpunan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Indonesia, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/12/21).

"Kita harus tingkatkan sinergi dan kolaborasi dengan BMT, dalam meningkatkan kapasitas usaha mikro dan kecil di Indonesia," kata Teten. 

Apalagi, Keuangan Islam menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri keuangan global, melampaui pasar keuangan konvensional. Nilai aset keuangan syariah diperkirakan meningkat 13,9% pada tahun 2019 dari US$ 2,52 triliun menjadi US$ 2,88 triliun (The State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021). 

"Sektor ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Indonesia, mengingat relevansi prinsip dasar yang dimilikinya, serta kinerjanya yang mumpuni di tengah tantangan pandemi pada 2020," paparnya. 

Saat ini, market share keuangan syariah Indonesia sudah mencapai 10% sesuai target 2021, dan tahun 2022 ditargetkan mencapai 15%. 

Teten pun berharap para pelaku usaha mikro dan kecil bisa dikonsolidasikan dalam wadah koperasi. "Kelembagaan koperasinya akan kita perkuat hingga mampu membeli produk anggota. Disini, koperasi berperan sebagai offtaker. Permodalan koperasi akan diperkuat LPDB KUMKM," ucapnya. 

Dengan begitu, lanjut Teten, pelaku usaha kecil dan mikro, petani, atau peternak, tidak lagi memikirkan pemasaran bagi produknya. "Mereka fokus untuk mengurus kebun dan kualitas produk," ungkapnya. 

Koperasi bisa juga mendirikan semacam Distribution Center untuk memasok kebutuhan warung-warung rakyat agar mendapatkan harga yang kompetitif. "Sehingga, warung-warung itu bisa bersaing dengan minimarket moderen," jelas Teten. 

Bahkan, ke depan, Teten akan terus mengembangkan koperasi masuk ke sektor produksi, tidak hanya perdagangan saja. "Kita melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan lewat koperasi produksi. Kita kaya akan buah tropic, herbal, hasil laut, dan sebagainya," imbuh Teten.[Fhr


Tinggalkan Komentar