Titik Balik Keterpurukan: Langkah Diadji Kuntoro dalam Pencarian Makna di Bidang Komunikasi - Telusur

Titik Balik Keterpurukan: Langkah Diadji Kuntoro dalam Pencarian Makna di Bidang Komunikasi


Telusur.co.id -Oleh: Raka Nugraha Putra Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University.

Pak Diadji, begitulah mahasiswa/i Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University akrab memanggilnya. Pria dengan nama lengkap Diadji Kuntoro ini lahir di Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1989. Ia lahir  dan besar di keluarga yang sangat mementingkan pendidikan. Sejak kecil ia digembleng untuk selalu mengutamakan pendidikannya dimanapun. Masa kecilnya dihabiskan dengan banyak kegiatan produktif, seperti les sekolah, les kesenian,  bahkan kelas agama juga sudah diikuti olehnya semasa kecilnya. Lahir dan tumbuh di Jakarta, ia menjalani kehidupan SD dan SMP-nya di sekolah negeri di Jakarta Timur. Lalu, ia pindah ke Bekasi selama masa SMA-nya dan menghabiskan masa  SMA-nya di SMAN 5 Bekasi.

Perjalanan Titik Balik 

Ada sebuah fakta yang cukup mengejutkan, yaitu Diadji Kuntoro tidak  pernah memasukkan dosen ke dalam daftar cita-cita yang ia miliki sejak kecil. Sebaliknya, ia baru menemukan keinginan dan kemauan untuk menjadi dosen di tahun-tahun terakhir perkuliahannya. Sedikit kilas balik, kehidupannya di masa  peralihan dari SMA ke dunia perkuliahan cukup diwarnain oleh kekecewaan. Bagaimana tidak, setelah lulus SMA ia sebetulnya berniat untuk melanjutkan studi akademiknya di sekolah kedinasan, “Saya tadinya, ingin masuk STAN atau STIS,”  ujarnya. Setelah kegagalannya untuk masuk sekolah kedinasan, ia sempat menjajaki masa demotivasi diri, bahkan pada saat ia mendaftar seleksi masuk perguruan  tinggi, ia meminta tolong kepada temannya untuk mengisikan pilihan program studi  yang terlihat cocok dengan kepribadiannya. Nasib, entah temannya salah pilih atau  tidak, Diadji Kuntoro dipilihkan Program Studi Sains Komunikasi dan  Pengembangan Masyarakat di Institut Pertanian Bogor (IPB), “Waduh, apalagi  komunikasi sangat berlawanan dengan kepribadian saya,” ujarnya. Dengan modal  percaya diri dan sikap nothing to lose, ia berhasil lolos dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).

Perjalanan kuliah inilah yang menjadi awal dari perjalanan pencarian  sekaligus titik balik Diadji Kuntoro di bidang komunikasi. Di tahun pertamanya, ia  tidak merasa begitu berat dalam menempuh perjalanan akademiknya karena di  program sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB), mahasiswa/i tahun pertama fokus  mendalami mata kuliah umum yang menjadi pondasi untuk tahun-tahun setelahnya.  Namun, di tahun kedua, Diadji Kuntoro merasakan titik terendah dalam perjalanan  akademiknya, ia merasa bahwa kemampuannya di bidang komunikasi masih sangat minim, pun ditambah dengan dirinya yang tidak punya passion di bidang komunikasi membuatnya harus mendapatkan IPK yang kurang memuaskan di tahun tersebut. Oleh karena itu, di tahun berikutnya, ia menentukan target besar dan menjadikan tahun tersebut sebagai titik balik untuk akselerasi mimpi-mimpinya di  bidang komunikasi. Dengan bermodal semangat dan tekad yang gigih dan teman teman di departemen yang sangat mendukung serta menyemangatinya membuat ia akhirnya menemukan minat dan kemampuannya di bidang komunikasi, khususnya minatnya di Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.

Sebuah Tekad Baru 

Setelah melewati fase titik balik Diadji Kuntoro menunjukkan  perkembangan yang signifikan di masa perkuliahannya. Dengan minat yang disertai tekadnya yang mau berkembang, ia pernah menjuarai lomba film dokumenter di tahun terakhir perkuliahan. Padahal saat itu, ia menemui keterbatasan dalam pembuatan film, salah satunya dengan minimnya alat berkualitas di kala itu. Dari masa-masa titik balik tersebutlah ia menemukan tujuan perjalanannya di bidang  komunikasi, yaitu menjadi seorang dosen. Dengan berbekal kemampuan adaptasi, tekad gigih, dan kejujuran yang selalu manjadi prinsip hidup Diadji Kuntoro, ia  melanjutkan studinya ke Strata Dua (S2) di Program Studi Komunikasi  Pembangunan Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2016. Kemudian ia  mulai fokus untuk meniti langkah karirnya di bidang akademik.  

Dengan dorongan dari teman-temannya, ia akhirnya bulat memilih  Komunikasi Digital dan Media sebagai pelabuhannya, tempat ia menjadi dosen.  Menurutnya, perjalanannya masih panjang, ia baru meniti karir di bidang ini sejak setahun yang lalu. Sehingga, Diadji Kuntoro masih memiliki banyak ambisi untuk direalisasikan, salah satunya ada mendapat gelar professor dan menerbitkan banyak  hasil karya-karya ilmiah di bidang komunikasi. Dengan kegigihan dan nilai  kejujuran yang ia percaya akan membawanya pada kebaikan, Diadji Kuntoro sekali lagi ingin menapaki tangga karir di bidang komunikasi, agar ia dapat membagikan ilmu yang telah ia ketahui dan mencerdaskan kehidupan generasi muda di bidang  tersebut. 

Dari kisahnya yang sangat penuh lika-liku pencarian jati diri, ia memberikan pesan tersirat bahwa perjalanan hidup memang tidak selalu sesuai yang kita inginkan, tetapi kegagalan-kegagalan tersebut sesungguhnya akan mengarahkan  kita pada hasil yang terbaik, bahkan pada kemungkinan-kemungkinan baru yang  belum pernah terpikirkan oleh kita. Jadi, dengan kegigihan dan kejujuran, serta  dukungan dari pihak eksternal, kita pasti bisa meraih hasil yang terbaik.


Tinggalkan Komentar