telusur.co.id -Universitas Binawan menjalin kerjasama dengan The International Chamber of Commerce Academy (ICC Academy), dalam pengembangan program pelatihan dan perkulihan bidang perdagangan dan bisnis internasional. 

Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan oleh Wakil Rektor Tata Kelola Universitas Binawan, Farouk Abdullah Alwyni, dengan Global Head of ICC Academy, Chistine Lim. 

Farouk berharap, kerjasama ini dapat menjadikan Universitas Binawan sebagai institusi yang dapat berkontribusi dalam pengembangan program pelatihan bersertifikat internasional.

Terlebih, program yang ditawarkan ICC Academy dapat meningkatkan kapasitas dan kualifikasi dari para pelaku bisnis Internasional di Indonesia, baik di sektor perbankan maupun industri ekspor-impor. 

"Program pelatihan yang disediakan oleh ICC ini sangat diperlukan untuk memahami praktek Perdangan maupun Perbankan Internasional. Karena itu Universitas Binawan, sebagai institusi yang salah satu 'core value'-nya adalah internasional, tertarik untuk bekerja sama sebagai mitra ICC untuk menyelenggarakan berbagai program pelatihan yang dibutuhkan di dalam negeri," kata Farouk di Ruang Rapat Rektor, Gedung Universitas Binawan, Jakarta, dikutip Rabu (15/10/2025). 

Diketahui, ICC Academy merupakan unit pelatihan The International Chamber of Commerce (Paris) yang berkantor di Singapura. Dengan perjanjian ini, Universitas Binawan dapat menyelenggarakan pelatihan sekaligus pendidikan bersertifikat resmi ICC. Tersedia beberapa jenis pelatihan yang meliputi bidang pembiayaan perdagangan, bisnis internasional dan regulasi dan kepatuhan terkait perdagangan internasional.

"Saya optimis program pelatihan ini akan disambut baik oleh masyarakat," ujar Farouk. 

Mantan Pejabat Islamic Development Bank (IDB) itu menjelaskan, saat ini Indonesia sangat membutuhkan tenaga ahli di bidang Perbankan maupun Perdagangan Internasional untuk meneguhkan peran Indonesia dalam Ekonomi Global. 

Indonesia memiliki volume perdagangan Internasional yang sangat besar, dan mempunyai potensi untuk terus berkembang. Untuk itu, kemampuan teknis para praktisi di area tersebut perlu terus dikembangkan.  

"Universitas Binawan terdorong untuk bekerja sama di bidang pelatihan perdagangan dan pembiayaan perdagangan internasional ini. Diharapkan dengan program yang akan dijalankan nanti akan lahir ahli-ahli perdagangan dan pembiayaan perdagangan internasional yang mampu mendorong ekspor dan meningkatkan devisa negara," ujar peraih gelar MBA dari University of Birmingham (UK) itu. 

Sementara itu, Christine menilai, Indonesia sebagai salah satu 'trading nation' yang besar tentunya membutuhkan banyak professional di area tersebut. Dengan jaringan kerjasama dan informasi yang dimiliki ICC Academy berhasil menyusun kurikulum pelatihan yang terbarukan (update) dan sesuai dengan ketentuan Perdagangan dan Pembiayaan Perdagangan yang berlaku saat ini.

Saat ini, ICC adalah representatif institusional dari 45 juta perusahaan di lebih dari 170 negara. Sertifikat yang dikeluarkan ICC Academy berlaku dan diakui di ratusan negara.[Nug]