Unusa Perkenalkan “Nomolitera”, Inovasi Digital untuk Kesehatan Mental Generasi Muda - Telusur

Unusa Perkenalkan “Nomolitera”, Inovasi Digital untuk Kesehatan Mental Generasi Muda

FEBTD Unusa memperkenalkan inovasi digital bertajuk Nomolitera dalam acara 5th Brave yang mengusung tema “The Role of Artificial Intelligence (AI) in the Mental Health of the Young Generation”. Foto: Unusa.

telusur.co.id -Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Teknologi Digital (FEBTD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperkenalkan inovasi digital bertajuk Nomolitera dalam acara 5th Brave yang mengusung tema “The Role of Artificial Intelligence (AI) in the Mental Health of the Young Generation”. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pembukaan 5th Brave di tingkat universitas yang digelar sehari sebelumnya.

Nomolitera merupakan platform tes online berbasis web yang dikembangkan oleh tim Program Studi S1 Sistem Informasi FEBTD Unusa. Aplikasi ini dirancang untuk mengukur tingkat nomophobia (No Mobile Phone Phobia) dan tingkat literasi digital, khususnya di kalangan mahasiswa.

“Inovasi ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dengan melibatkan dua mahasiswa,” ungkap Endang Sulistiyani, S.Kom., M.Kom., dosen Prodi Sistem Informasi sekaligus ketua tim pengembang.

Endang menjelaskan bahwa pengembangan Nomolitera bermula dari kajian mengenai peran penggunaan telepon genggam dalam proses pembelajaran daring selama pandemi COVID-19. Dari penelitian tersebut, pada tahun 2024 tim berhasil meluncurkan platform ini sebagai bentuk kontribusi terhadap isu kesehatan mental melalui pendekatan teknologi.

Peluncuran dan pengenalan Nomolitera dilakukan di hadapan 15 mahasiswa asing dari enam negara, yakni Malaysia, Filipina, Timor Leste, Nigeria, Arab Saudi, dan Indonesia, yang hadir sebagai peserta 5th Brave di FEBTD. Bertempat di ruang seminar Kampus C Unusa, kegiatan berlangsung meriah dan interaktif.

Acara dimulai dengan pemaparan materi mengenai Nomolitera, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman seputar pembelajaran daring dari masing-masing peserta. Mahasiswa dari berbagai negara juga diberikan kesempatan untuk mencoba langsung platform Nomolitera dan mengetahui skor nomophobia mereka.

Keseruan tercipta saat skor hasil tes ditampilkan. Sebagian besar peserta menunjukkan tingkat nomophobia pada level sedang (moderate), memicu diskusi yang antusias mengenai keseharian mereka dalam menggunakan gawai.

Tak hanya itu, sebagai bentuk evaluasi materi, panitia juga menyelenggarakan kuis interaktif. Dua mahasiswa dari Filipina berhasil meraih peringkat pertama dan kedua, disusul oleh seorang mahasiswa dari program studi Akuntansi di peringkat ketiga.

Menutup sesi, Endang menegaskan bahwa Nomolitera merupakan alat bantu diagnosis awal dalam ranah digital mental health. Ia mengimbau peserta agar tidak panik jika hasil menunjukkan tingkat nomophobia tinggi, tetapi menjadikannya sebagai bahan refleksi.

“Harapannya Nomolitera dapat dimanfaatkan secara berkala untuk mengecek tingkat nomophobia. Aplikasi ini bersifat terbuka dan daring melalui URL https://nomolitera.my.id/. Semoga bisa disebarluaskan agar bisa lebih bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental generasi muda dalam kaitannya dengan pemanfaatan mobile phone,” jelas Endang Sulistiyani.

Melalui acara ini, Unusa tidak hanya menyambut mahasiswa asing dengan kehangatan, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan solusi berbasis teknologi untuk isu-isu kesehatan mental di era digital.


Tinggalkan Komentar