Usaha Mikro Kota Pasuruan Didorong Masuk dalam Rantai Pasok, Ini Keuntungannya - Telusur

Usaha Mikro Kota Pasuruan Didorong Masuk dalam Rantai Pasok, Ini Keuntungannya


telusur.co.id - Digitalisasi bagi pelaku usaha mikro diyakini mampu meningkatkan perekonomian Kota Pasuruan yang selama ini dikenal sebagai kota wisata religi. Dengan terhubung kedalam rantai pasok, pelaku usaha mikro dapat meningkatkan kapasitas, serta mengembangkan usahanya dengan maksimal. 

Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Kemenkop, Sutarmo menjelaskan, Kota Pasuruan dikenal sebagai wisata religi, khususnya di komplek masjid Agung Al-Anwar yang berdekatan dengan makam Mbah Hamid (KH Abdul Hamid). Tiap hari, ribuan pengunjung dari berbagai kota datang berziarah, dan merupakan potensi ekonomi yang baik bagi pelaku UMKM di Kota Pasuruan. 

"Pelaku usaha mikro seperti penjual makanan atau oleh-oleh, sudah saatnya memanfaatkan teknologi, khususnya terhubung kedalam ekosistem digital agar bisa lebih berkembang," ujar Sutarmo dalam Temu Bisnis Usaha Mikro Pedagang Pasar di kota Pasuruan, Jum'at (22/10/21). 

Menurut Sutarmo, wisata religi sangat potensial dikembangkan dan menjadi daya tarik Kota Pasuruan. Karena itu perlu ditunjang dengan pelaku usaha mikro yang sudah melek digital, misalnya orang luar minta dikirim makanan khas Pasuruan seperti jipang maupun krupuk. 

Apalagi, lanjut Sutarno, Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan berencana mengintegrasikan kawasan makam Mbah Hamid (KH. Abdul Hamid), Masjid Jami’ Al-Anwar, Alun-Alun, Mall Poncol, dan sekitarnya menjadi kawasan wisata sekaligus perdagangan dan jasa, sehingga lebih dikenal, baik tingkat regional dan nasional oleh para wisatawan yang ingin berziarah. 

Sebab itu, sosialisasi terkait digitalisasi dengan seluruh stakeholders perlu terus dilakukan, hal ini bertujuan agar hasil yang di targetkan bisa maksimal. 

"Aktivitas dan kolaborasi berbagai pihak mutlak dilakukan. Usaha mikro memegang peran penting dalam memulihkan ekonomi nasional, khususnya di era digital. Pengembangan pelaku usaha mikro melalui digitalisasi usaha, dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan penjualan produk di tengah pandemi Covid-19, seperti sekarang ini,” kata Sutarmo. 

Kemenkop akan terus mendorong UMKM agar dapat naik kelas, yaitu dengan cara, pemberian literasi digital, mendorong dan membantu solusi untuk menyiapkan kapasitas produksi, mendorong peningkatan mutu dan kualitas produk, dan membuka akses pasar bagi para pelaku UMKM. 

Kemenkop telah bekerjasama dengan berbagai marketplace salah satunya Tokopedia, hal ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan usaha dan bahkan mengembangkan usaha. 

Sutarmo berharap, melalui agenda Temu Bisnis Pedagang Pasar di Kota Pasuruan, dapat meningkatkan kapasitas dan juga penjualan baik secara online maupun offline sehingga usaha mikro dapat masuk dalam rantai pasok.[Fhr


Tinggalkan Komentar