telusur.co.id - Dunia kembali dikejutkan oleh kekejaman yang terjadi di Iran tengah. Tujuh anggota dari dua keluarga, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita yang tengah hamil sembilan bulan, gugur dalam serangan militer brutal yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel pada hari Rabu (18/6).
Serangan tersebut menghantam dua kendaraan keluarga yang tengah melintas dari Khomeinishahr menuju Najafabad, Provinsi Isfahan. Salah satu mobil yang menjadi sasaran membawa seorang wanita hamil tua bersama suaminya. Ketiganya ibu, janin dalam kandungannya, dan sang suami tewas di tempat ketika mobil mereka diledakkan tanpa ampun.
Tak berhenti di situ, militer Israel juga menghancurkan kendaraan lain yang membawa empat warga sipil. Di dalamnya terdapat seorang pria dewasa, seorang wanita, dan dua anak kecil berusia 10 dan 13 tahun. Mereka semua kehilangan nyawa dalam sekejap menambah panjang daftar korban sipil dalam agresi yang dinilai banyak pihak sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
Sejak 13 Juni, rezim Zionis Israel disebut telah melancarkan serangan udara tanpa peringatan ke berbagai wilayah di Iran — menyasar area pemukiman, fasilitas militer, bahkan lokasi-lokasi nuklir. Serangkaian serangan ini telah menewaskan puluhan warga sipil, termasuk lebih dari 50 wanita dan anak-anak, serta beberapa komandan militer tinggi dan ilmuwan nuklir.
Kekejaman ini memicu kecaman luas dari masyarakat internasional. Namun hingga kini, belum ada langkah tegas yang diambil oleh komunitas global untuk menghentikan eskalasi kekerasan yang terus menelan korban tak bersalah.
Di tengah berkecamuknya konflik, duka yang menyelimuti kota Najafabad menjadi simbol nyata dari penderitaan warga sipil yang terus menjadi korban permainan kekuasaan dan kepentingan geopolitik.[]
Sumber TNA