Gagal Raih Gelar di Indonesia Open 2025, Petinggi PBSI Akui Bakal Lakuakan Evaluasi Besar - Telusur

Gagal Raih Gelar di Indonesia Open 2025, Petinggi PBSI Akui Bakal Lakuakan Evaluasi Besar

Foto: internet

telusur.co.id - Turnamen Indonesia Open 2025 yang seharusnya menjadi momen kebangkitan bulutangkis Merah Putih justru berakhir dengan pil pahit. Tak satu pun gelar berhasil diamankan oleh tim Indonesia, bahkan dari ajang sekelas BWF Super 1000 yang digelar di kandang sendiri.

Yang lebih mencemaskan, ini bukan hanya kegagalan sesaat. Sepanjang paruh pertama tahun ini, belum ada satu pun gelar juara dari turnamen BWF level Super 500 ke atas yang diraih wakil-wakil Indonesia sesuatu yang dulu terasa mustahil bagi negara dengan sejarah panjang kejayaan bulutangkis.

Kondisi ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, dan akhirnya, legenda bulutangkis yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBSI sekaligus Wakil Menpora, Taufik Hidayat, angkat bicara.

Melalui akun Instagram resminya, @taufikhidayatofficial, peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penggemar bulutangkis Tanah Air. "Mohon maaf dan mohon bersabar bagi pecinta bulutangkis Indonesia, kami terus bekerja dan memaksimalkan pemain yang sudah di level top dan menyiapkan generasi baru di setiap sektor," ujar Taufik.

Pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa PBSI menyadari krisis prestasi yang sedang terjadi, dan tak ingin tinggal diam.

Tak hanya berhenti di kata-kata, Taufik berjanji akan mengambil langkah tegas dan menyeluruh dalam waktu dekat. “Dalam beberapa hari ke depan saya selaku Waketum 1 PP PBSI akan mengadakan evaluasi dari hasil ini mulai dari pelatih sampai pemain,” tegasnya.

Evaluasi ini diprediksi akan melibatkan jajaran pelatih utama di Pelatnas Cipayung hingga komposisi pemain senior dan junior. Beberapa sektor seperti ganda putra dan tunggal putri, yang belakangan ini dinilai tampil di bawah ekspektasi, kemungkinan besar akan menjadi fokus utama.

Taufik juga menekankan pentingnya regenerasi yang matang untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia di level dunia. Ia meminta kesabaran publik, seraya membuka ruang untuk dukungan dari para penggemar dan media. “Semoga dengan dukungan badminton lovers dan media, proses pematangan generasi baru di setiap sektor akan segera berbuah,” tambahnya.[iis]


Tinggalkan Komentar