telusur.co.id - Setelah Grand Prix Aragon yang penuh drama, di mana Marc Marquez meraih kemenangan dan Pecco Bagnaia mengamankan podium ketiga, para pembalap Ducati Lenovo tak lantas beristirahat. Mereka langsung kembali ke lintasan MotorLand Aragon untuk menjalani tes penting pada hari Senin. Namun, dari balik keheningan paddock pasca-balapan, terselip kabar menarik yang bisa jadi mengubah arah strategi Ducati di sisa musim ini.
Dalam sesi tes tersebut, baik Marquez maupun Bagnaia menguji fairing baru yang dikembangkan Ducati—paket aerodinamis yang digadang-gadang akan memberi keunggulan di Mugello, salah satu sirkuit paling cepat dan teknikal di kalender MotoGP. Tapi harapan tak selalu sejalan dengan kenyataan.
Pecco Bagnaia, juara dunia bertahan sekaligus andalan Ducati, tampil jujur soal impresinya terhadap paket anyar tersebut. Meskipun fairing baru memberi peningkatan di beberapa aspek, nyatanya masih banyak pekerjaan rumah yang tersisa. "Memang benar fairing ini membantu saya di beberapa area, tetapi lebih buruk di area lain," ungkap Bagnaia usai tes.
Tak berhenti sampai di situ, pembalap Italia itu bahkan memberi sinyal bahwa fairing tersebut bisa saja tidak digunakan di Mugello, trek kandang Ducati. “Kami perlu menemukan keseimbangan. Mungkin kami tidak akan membawanya ke Mugello. Kami perlu lebih banyak tes.”
Ducati sendiri sudah merencanakan sesi uji coba lanjutan di Barcelona dengan test rider mereka, Michele Pirro. Hasil dari uji coba itu akan menjadi penentu apakah paket aerodinamis ini layak diluncurkan di Mugello—atau justru harus kembali ke meja pengembangan.
Selain fairing, Bagnaia juga menjajal swingarm baru yang disebutnya menjanjikan, tapi belum bisa dinilai secara utuh karena kondisi lintasan yang kurang ideal.
Meski begitu, ada kabar positif: feeling Bagnaia terhadap motornya mulai kembali. “Saya senang karena saya punya feeling... Saya mampu mengerem dengan kuat, merasa percaya diri saat masuk tikungan. Tapi saya masih butuh lebih banyak kecepatan.”
Namun, pembalap bernomor 1 itu tetap optimistis. Mugello adalah sirkuit favoritnya, tempat ia mengenal setiap tikungan seperti punggung tangannya sendiri. Di sana, ia berharap bisa memaksimalkan potensi motornya, dengan atau tanpa fairing baru.[iis]