telusur.co.id - Seorang warga kompleks Perumahan Permata Buana, Kembangan Jakarta Barat bernama Candy mengaku sebagai korban pemerasan satpam. Ia mengaku diperas Rp 10 juta, saat selesai merenovasi rumahnya.

Oknum satpam mengaku uang tersebut sebagai uang izin membangun. Saat uang tak diberikan, oknum satpam tersebut justru membuat keributan di sekitar rumah.

Keributan ini juga sempat terekam CCTV dan kemudian viral di media sosial.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari 16 saksi terkait kasus tersebut. Kemudian pihaknya menetapkan kepala satpam Perumahan Permata Buana berinisial WH sebagai tersangka.

"Tersangka satu orang dari 16 sekuriti yang kami amankan kemarin," ujar Joko dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/9/21).

Menurut Joko, WH memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pungli kepada salah seorang warga. Saat itu korban hendak memasukkan sejumlah pot bunga ke rumahnya.

"Jadi yang bersangkutan itu kepalanya ya. Dia yang memerintahkan melakukan pungli, dia juga sama-sama membuat keributan," jelasnya.

Menurut Joko, pihaknya juga telah memanggil pihak penyedia jasa keamanan yang mempekerjakan WH dan anak buahnya di kompleks tersebut. Selain itu, pengurus RW lokasi kejadian juga dimintai keterangan.

"Kami sudah panggil perusahaan jasa pengamanan sama pengurus lingkungan di bidang keamanan ya dan Ketua RW kita panggil. Berdsarkan alat bukti yang ada, WH diduga melanggar Pasal 335 KUHP tentang Penganiayaan dan Pengancaman," pungkasnya. (Ts)