Asosiasi Ojol Desak Prabowo Copot Menhub Dudy Purwagandhi - Telusur

Asosiasi Ojol Desak Prabowo Copot Menhub Dudy Purwagandhi


telusur.co.id - Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dari jabatannya. Karena, Dody dinilai lebih mendengarkan ekosistem pebisnis ketimbang mendengar keluhan warga ojol. 

"Garda menilai bahwa Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi tidak kompeten menjadi menterinya Presiden Prabowo. Dudy dinilai lebih menjaga ekosistem pebisnis, menjaga hegemoni perusahaan-perusahaan aplikator dalam mencengkeram para pengemudi ojol," tegas Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025). "Secara resmi Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia menyatakan perlawanan terbuka kepada Menteri Perhubungan hingga Presiden Prabowo mencopot Menhub." 

Igun menegaskan, eskalasi gelombang perlawanan Garda kepada pemerintah yang dinilai pro kapitalis dan tidak pro kepada rakyat, tidak akan surut. Apalagi, perlawanan terhadap menteri yang lebih memilih makan-makan enak direstoran mewah bersama para pengusaha aplikator transportasi online dibandingkan mendengarkan keluhan rakyat yang berprofesi sebagai ojol, 

"Garda ingatkan bahwa jangan sampai tragedi perlawanan rakyat seperti di Nepal terjadi di Indonesia," tegasnya. 

Sebelum terlambat, ucap Igun Garda minta kepada Presiden Prabowo untuk mencopot semua menteri yang tidak pro rakyat atau rakyat. "Sekali lagi kami ingatkan dan atas nama Garda resmi menuntut Presiden Prabowo agar segera mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi," ucapnya. 

Sebagai informasi, pada Rabu 17 September 2025, sekitar 2000 - 5000 ojol R2, driver online R4 dan kurir online gabungan dengan mahasiswa BEM UI akan aksi menggelar gabungan depan geudng5 DPR RI. Adapun tuntutan mahasiswa 17+8 dan tuntutan ojol untuk copot Menteri Perhubungan. 

Rincian tuntutan ojol yaitu, 1. RUU Transportasi Online segera masukan dalam Prolegnas, 2. Potongan Aplikator 10% tidak bisa ditawar lagi, 3. Regulasi tarif antaran barang dan makanan, 4. Audit investigatif potongan 5% hak ojol yang telah diambil oleh aplikator, 5. Hapuskan semua program aplikator yang merugikan ojol seperti aceng, slot, multi order, member berbayar dll, 6. Ganti Menteri Perhubungan yang pro kepada Rakyat dan 7. Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang telah menyebabkan jatuhnya dua korban jiwa dari pengemudi ojol Affan Kurniawan (21) di Jakarta dan Rusdamdiyansah (26) di Makassar.[Nug] 

 

 


Tinggalkan Komentar