telusur.co.id - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR mendesak agar sidang SC on Palestine Asian Parliamentarary Assembly (APA) di Teheran menguatkan langkah-langkah praktis untuk perjuangan Palestina. Pertemuan perdana Komisi Palestina Parlemen Asia ini harus fokus pada 2 hal utama.
“Pertama, penting untuk menjadikan komisi ini kuat dan bermanfaat bagi perjuangan Palestina. Kedua, perlu ditetapkan program-program kerja yang nyata,” kata Wakil Ketua BKSAP DPR, Achmad Hafisz Tohir dalam keterangannya, Rabu (17/1/24).
Legislator dari Dapil Sumsel I ini menjelaskan bahwa sejumlah organisasi global pro Palestina yang berbasis di Istanbul telah menyampaikan urgensinya penguatan Komisi Palestina.
Adapun soal penguatan komisi, ada lima fondasi yang perlu diperkuat: penetapan visi dan misi yang kuat, tujuan & sasaran spesifik disertai indikator kinerja, penentuan skala prioritas, pemanfaatan teknologi & inovasi terkini dan networking yang kuat.
Menurut Hafisz, situasi di Jalur Gaza tak ubahnya sebuah petaka. Bahkan Gaza tak hanya terancam genosida, tapi menuju kepunahan. “Gaza mungkin tak layak dihuni. Gaza seperti tempat kematian dan keputusasaan,” ucapnya.
Waketum PAN ini menegaskan BKSAP DPR RI menyampaikan 4 proposal program kerja sebagai agenda yang dapat dilakukan dalam waktu dekat oleh Komisi Palestina APA.
Pertama, pembentukan special mission untuk berkunjung ke negara-negara yang berbatasan dengan Palestina seperti: Mesir, Suriah, & Yordania guna memastikan bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan.
Kedua, Mendesak anggota APA utk solid mendukung Palestina. Ketiga, Mempertimbangkan pembentukan lembaga dana untuk rekonstruksi Gaza. Keempat, memfasilitasi pelatihan dan lokakarya rutin yang fokus pada topik-topik spesifik khususnya terkait pembangunan dan peningkatan kapasitas masyarakat Palestina.
Pada pertemuan perdana Komisi Palestina Parlemen Asia atau APA (Asian Parliamentary Assembly) tersebut dihadiri oleh para Ketua Parlemen anggota APA serta pejabat tinggi Iran yaitu Ketua Parlemen dan Menlu, dimana dalam pertemuan tersebut telah berhasil di adopsi Komunike Bersama.[Fhr]