BLUD Imbau Warga Aktif Bayar Iuran Pengelolaan Air Limbah Domestik - Telusur

BLUD Imbau Warga Aktif Bayar Iuran Pengelolaan Air Limbah Domestik


telusur.co.id - Bappenas dan Unicef Indonesia menggandeng Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi pada bagian BLUD UPTD Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) menggelar sosialisasi mengenai pelaksanaan program berjenjang iuran wajib senja dalam pengelolaan sanitasi dan air limbah domestik di setiap rumah.

Kepala BLUD UPTD PALD Kota Bekasi Andrea Sucipto mengimbau warga untuk berpartisipasi mengenai iuran senja yang akan menjadi percontohan dalam setiap kelurahan satu RW di wilayah Kota Bekasi.

“Dengan program ini yang sesuai dengan landasan hukum kita, ini yang perlu kita jelaskan kepada masyarakat,” kata Andrea Sucipto, ditulis Jumat (27/1/23).

BLUD PALD menggandeng BPRS Patriot Kota Bekasi dalam pembayaran iuran senja ini perbulan di setiap rumah yang memiliki septik tank juga memfasilitasi mengenai iurannya.

Pelaksanaan dari program ini dilatarbelakangi oleh 73 persen kejadian diare, 15 persen kejadian stunting, juga tidak lepas dari Perda Kota Bekasi Nomor 5 tahun 2018 tentang pengelolaan air limbah domestik, serta instruksi Wali Kota Bekasi Nomor 539/557/Setda.EK.

Manfaat dari program ini adalah masyarakat menjadi terbiasa dalam bertanggung jawab dalam pengelolaan air limbah domestiknya dengan memanfaatkan pembukaan rekening BPRS Patriot Kota Bekasi, harga yang ditawarkan juga lebih murah sehingga tidak membebani masyarakat.

"Dengan percontohan dari setiap satu RW satu kelurahan akan dikembangkan nantinya, dengan awalan satu kawasan RW terlebih dahulu, jika berhasil akan diterapkan untuk daerah di Kota Bekasi sehingga warga akan terbiasa dengan program ini," jelasnya.

Program ini memiliki dua periode dengan lima tahapan. Di antaranya pada Februari – Maret,sosialisasi tingkat kelurahan, pemilihan lokasi percontohan dan sosialisasi tingkat RW dan RT.

Kemudian untuk April – Mei, di antaranya pembukaan rekening, pembayaran tahap pertama, dan penyedotan tahap pertama.

“Dalam pemilihan kawasan percontohan dari program ini adalah dengan mengutamakan wilayah percontohan program sanitasi, pemberdayaan masyarakat, serta pemberdayaan lingkungan, wilayah yang dipilih adalah tingkat RW yang berprestasi dan tentunya memiliki ekonomi yang baik,” kata Andrea.

Menurut dia, pemeliharaan sanitasi merupakan hal yang sangat penting, karena sanitasi yang baik akan berpengaruh pada lingkungan yang baik, lingkungan yang baik akan berpengaruh pada tumbuh kembang penerus bangsa.[Tp


Tinggalkan Komentar