Menbud Ingin Candi Borobudur Menjadi Monumen Hidup - Telusur

Menbud Ingin Candi Borobudur Menjadi Monumen Hidup

Fadli Zon

telusur.co.id - Perayaan Waisak yang jatuh pada hari Senin, 12 Mei 2025/2659 Buddhis Era (BE), pukul 23.55.29 WIB, diselenggarakan secara akbar di Komplek Candi Borobudur, Magelang. Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yakni kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha; serta Buddha Gautama parinibbana (wafat).

Tema Waisak Nasional pada tahun 2025 adalah "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia," dengan sub-tema "Bersatu Mewujudkan Damai Waisak Untuk Kebahagiaan Semua Makhluk." 

Tema dan sub-tema ini dipilih karena dianggap memiliki relevansi besar bagi kehidupan, yakni peperangan dan konflik yang terjadi akhir–akhir ini merupakan akar dari kebencian yang menjurus pada penderitaan semua makhluk.

Menuju detik-detik Waisak, pada hari ini kegiatan dimulai dari pukul 14.00 WIB, dengan  prosesi akbar umat Buddha berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Agung Borobudur. Setelah dilakukan meditasi bersama, kemudian dilanjutkan dengan acara menyambut detik - detik waisak bersama berupa berdoa bergantian, dan merenungi pesan-pesan Waisak kepada umat Buddha yang merayakan.

Menteri Kebudayaan yang hadir mendampingi Perayaan Waisak 2025, pada sambutannya mengatakan bahwa suatu kehormatan dan kebahagiaan besar baginya, selaku Menteri Kebudayaan Republik Indonesia yang pertama, untuk dapat hadir di Candi Borobudur. Menurutnya sebagai warisan budaya dunia, Borobudur bukan hanya kebanggaan bangsa, tetapi juga simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. 

Menbud turut menyoroti tema Waisak Nasional 2025, yakni "Tingkatkan Pengendalian Diri Dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia," yang menurutnya melalui tema ini diharapkan semua umat untuk sama-sama merenungi dan berintropeksi diri untuk mewujudkan sebuah perdamaian dunia yang hakiki.

"Borobudur sebagai warisan budaya kebanggaan bangsa Indonesia ketika awal ditemukannya merupakan sebuah deathmonument, namun demikian seiring waktu, Borobudur memiliki wajah barunya sebagai living monument," jelas Menbud.

"Saya sangat meyakini, nilai-nilai agung yang terkandung dalam kemegahan candi ini dapat memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini. Sehingga, kita dapat mendorong aktivasinya menjadi tempat destinasi ziarah bagi umat Buddha di seluruh dunia," harapnya. 

Menbud menyampaikan harapannya agar Candi Borobudur tidak hanya menjadi situs bersejarah yang hanya dilestarikan dan menjadi destinasi pariwisata saja, akan tetapi juga dapat menjadi pusat ziarah internasional yang diakui dunia. Menbud menegaskan jika Candi Borobur tidak hanya menjadi tempat ziarah bagi umat Buddha saja, akan tetapi juga untuk seluruh umat manusia dengan nilai-nilai spritual universalnya. 

"Saya berkomitmen untuk terus mempromosikan Borobudur sebagai tempat yang membawa kedamaian, inspirasi, dan pencerahan bagi siapa pun yang mengunjunginya," tutup Menbud, disambut antusias oleh masyarakat yang hadir. [ham]


Tinggalkan Komentar