telusur.co.id - Kerja sama bidang kesehatan hewan menjadi salah satu topik penting dalam pertemuan tingkat Menteri se ASEAN (AMAF) ke-43 yang digelar secara virtual pada 26-27 Oktober 2021 kemarin.
Indonesia diakui keunggulannya dibidang kesehatan hewan. Hal ini terbukti dengan ditunjuknya Indonesia sebagai lead country untuk penyusunan Protocol for an Animal Vaccine Testing Network among ASEAN Reference Laboratories.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), berkomitmen membantu ASEAN dalam meningkatkan mekanisme regional dalam mencegah, mendeteksi dini, melalui Proyek Penguatan Mekanisme Kesehatan Hewan untuk ASEAN yang Tangguh (SMART-ASEAN).
"Proyek SMART-ASEAN akan meningkatkan mekanisme regional untuk mencegah, mendeteksi dini, dan tanggap terhadap penyakit hewan dan zoonosis yang berpotensi pandemik. Hanya dengan koordinasi yang baik daerah akan mampu mengatasi ancaman penyakit,” kata SYL.
Proyek ini selanjutnya akan mendukung ASEAN Coordinating Centre for Animal Health and Zoonosis (ACCAHZ) yang telah dibentuk oleh negara anggota ASEAN sebelumnya.
SYL yang menjadi chair (pimpinan sidang) pertemuan AMAF ke 43 dan pertemuan AMAF+3 ke-21, menekankan kerja sama dalam upaya pemulihan dampak pandemi di ASEAN.
"Berkat kerja keras masing-masing negara dalam mengatasi tantangan tersebut, berbagai lembaga Internasional memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global dan kawasan ASEAN mulai menunjukkan tren pemulihan. Dengan dukungan sistem pangan yang resilien, diharapkan perkiraan tren positif tersebut dapat terealisasi dengan cepat," ungkapnya.
Indonesia merupakan tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Prep SOM 43rd AMAF, Prep SOM 21st AMAF+3 Meetings, The 43rd AMAF dan The 21st AMAF+3 Meeting tahun 2021 setelah sebelumnya dipimpin Kamboja pada tahun lalu.[Fhr]