telusur.co.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengakan Natal tidak hanya dimaknai sebagai perayaan keagamaan, tetapi juga menghadirkan nilai kasih, kepedulian, dan solidaritas. Pernyataan itu diungkapkan saat meninjau perayaan Natal di Gereja Katedral Hati Tersuci Maria, Manado, Sulawesi Utara.
“Natal mengingatkan kita bahwa iman harus terwujud dalam kepedulian nyata kepada sesama. Solidaritas, empati, dan persaudaraan adalah kekuatan utama dalam menjaga keutuhan bangsa,” kata Menag dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia juga mengajak seluruh umat beragama untuk terus menjaga persatuan dan memperkuat harmoni sosial sebagai fondasi penting dalam membangun Indonesia yang damai, adil, dan berkeadaban.
Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Agama dalam Perayaan Natal tersebut. Menurutnya, kehadiran Menag mencerminkan perhatian dan kepedulian negara terhadap kehidupan umat beragama.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri Agama. Ini menjadi penguatan bagi kami bahwa Gereja dan pemerintah berjalan bersama dalam membangun kehidupan beragama yang rukun dan penuh kasih,” ujar Uskup Manado.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara Ulyas Taha menyampaikan bahwa Sulawesi Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan harmoni antarumat beragama.
“Sulawesi Utara adalah rumah bersama yang rukun. Nilai kebersamaan dan kepedulian terus kami rawat bersama seluruh elemen masyarakat dan umat beragama,” kata Ulyas.
Kehadiran Menteri Agama dalam Perayaan Natal di Katedral Manado menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk terus menghadirkan negara dalam merawat kerukunan umat beragama, memperkuat persaudaraan lintas iman, serta menjaga harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara. [ham]



