Dianggap Tak Awet Jadi Menteri, Diingatkan RR Sempat Dongkrak Ekonomi Indonesia - Telusur

Dianggap Tak Awet Jadi Menteri, Diingatkan RR Sempat Dongkrak Ekonomi Indonesia

Ekonom Senior Rizal Ramli (FOTO : IST)

telusur.co.id -  Pernyataan  mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terkait penolakan Rizal Ramli dari 11 pejabat eselon 1 di Kementerian Keuangan,  apabila RR menjadi Menteri Keuangan cukup disesalkan. 

Mantan staf ahli Kemenko Maritim Rizal Ramli, Bambang Susanto menilai, ocehan dari JK sangat tidak masuk akal bila ada pejabat eselon I berani mempertaruhkan jabatan, hanya karena tidak suka dengan figur menteri yang akan memimpinnya. 

"Pejabat eselon 1 itu puncak karir PNS dengan gaji yang cukup besar dan berbagai fasilitas yang memadai. Lagi pula pemilihan menteri kan bukan urusan eselon 1," ujar Bambang, pada media. Beberapa waktu lalu. 

Bambang mengakui,  selama dirinya bekerja dengan Rizal Ramli, tak pernah dengar memaki bawahannya dengan sebutan kebun binatang. 

"Kalau bicara tegas dan keras memang iya. Tapi, itu selalu ada kaitan dengan kerjaan, dan bukan berkata kasar," jelasnya. 

Soal masa jabatan Rizal Ramli sebagai Menteri Keuangan hanya dua bulan di era pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, hal itu karena pemerintahan mantan Ketua Umum PBNU tersebut berakhir kurang dari lima tahun.

"Rizal Ramli ini sangat loyal terhadap Gus Dur. Setelah Gus Dur lengser, Rizal Ramli tak mau melanjutkan lagi sebagai Menkeu," sambungnya.

Bambang mengungkapkan sejumlah capaian Rizal Ramli pada masa pemerintahan Gus Dur. Saat menjabat Menko Ekuin era Gus Dur, gaji PNS dan pensiunan TNI serta Polri naik hingga 125 persen, utang Indonesia berkurang US$ 3,5 miliar dolar AS selama 2000-2001.

Tidak cuma itu ekonomi tumbuh dari -5 persen ke 4 persen. Peringkat utang Indonesia pun naik menurut Standard and Poor`s (S&P) Global Ratings dan Moody`s. 

"Jadi bagaimana tidak bisa memimpin, kinerjanya spektakuler gitu," bebernya.

Selain itu, lanjutnya, Rizal Ramli juga pernah menyelamatkan PLN dari kebangkrutan tanpa menyuntik uang tetapi melalui revaluasi aset, sehingga modal yang dari minus Rp 9 triliun melonjak menjadi surplus Rp 119,4 triliun.

Soal pernyataan JK bahwa jabatan Rizal Ramli sebagai Menko Maritim sangat singkat karena tidak bisa berkoordinasi atau bekerja sama dengan para menteri di bawahnya, Bambang mengatakan justru yang jarang menghadiri rapat koordinasi yaitu Sudirman Said yang kala itu menjabat Menteri ESDM.

"Pertama yang harus diklarifikasi adalah masa jabatan RR sebagai Menko Mairitim kata Pak JK hanya 10 bulan. Nah, yang benar 11 bulan. Kedua, Pak JK bilang RR tak bisa berkordinasi dengan kementerian di bawahnya. 

"Faktanya, yang tidak hadir di rapat hanya Menteri Sudirman Said, konconya JK. Menteri Jonan, Susi dan Arief rajin ikut rapat dan koordinasi dengan RR," pungkasnya.(fir

 


Tinggalkan Komentar