Diduga Marak Prostitusi di Kawasan Puncak, Warga Minta Pemerintah Bertindak - Telusur

Diduga Marak Prostitusi di Kawasan Puncak, Warga Minta Pemerintah Bertindak

Ilustrasi. Foto ist

telusur.co.id - Di balik gemerlapnya kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, tersimpan potret kelam yang memicu keprihatinan. Berdasarkan kesaksian dan laporan warga setempat, aktivitas diduga prostitusi terjadi di sejumlah vila, khususnya di wilayah Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua. Dugaan ini muncul karena praktik tersebut disebut telah berlangsung bertahun-tahun dan menjadi rahasia umum bagi masyarakat sekitar.

Menurut informasi warga, diduga banyak vila di kawasan tersebut disewakan secara bebas tanpa pengawasan ketat. Setiap malam, dilaporkan ratusan pekerja seks komersial (PSK) diduga ditawarkan kepada penyewa vila, bahkan sebagian diantar langsung dari satu vila ke vila lainnya. Fenomena ini menimbulkan keresahan karena dikhawatirkan berdampak buruk terhadap lingkungan sosial, keamanan, dan generasi muda.

Ustadz Topan, salah satu tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan, membenarkan adanya laporan dan kesaksian warga soal dugaan praktik prostitusi di kawasan tersebut.

“Kalau malam, kondisinya bisa dilihat sendiri. Banyak laporan warga soal PSK yang ditawarkan ke vila-vila setiap malam. Ini bukan lagi sekadar isu, tapi fakta yang kami saksikan langsung. Aktivitas seperti ini disebut sudah ada sejak tahun 1994 dan terus berjalan sampai sekarang,” ujarnya.

Beberapa titik seperti Warung Kaleng, Tugu Selatan, dan Tugu Utara juga disebut-sebut warga diduga sebagai lokasi yang rawan terjadi aktivitas serupa. Ustadz Topan menambahkan, ketergantungan sebagian warga pada usaha penyewaan vila membuat persoalan ini semakin kompleks.

“Banyak warga menggantungkan hidupnya dari usaha vila dan wisata, jadi ada yang memilih diam. Tapi dampaknya serius untuk moral, keamanan, dan masa depan generasi muda,” tegasnya.

Menanggapi laporan warga tersebut, M Rizky, Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Jawa Barat, meminta pemerintah daerah segera menindaklanjuti dengan melakukan observasi dan penertiban.

“Kalau memang ada hal seperti itu, kami berharap pihak berwenang, khususnya Satpol PP sebagai penegak ketertiban umum, segera melakukan observasi dan langkah-langkah penertiban lainnya,” tegasnya.

M Rizky menekankan pentingnya sinergi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mengantisipasi dampak sosial dari dugaan maraknya praktik prostitusi di kawasan wisata Puncak.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dan kebijakan terpadu agar sektor pariwisata tetap berkembang tanpa mengorbankan nilai sosial, moral, dan keamanan lingkungan di kawasan Puncak. [ham]


Tinggalkan Komentar