telusur.co.id -Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Asia dalam pemeringkatan QS Asia University Rankings (AUR) 2026. Dalam edisi terbaru yang dirilis pada Senin (4/11/2025), UNAIR berhasil menempati peringkat 54 di Asia dan peringkat 2 di Indonesia.
Capaian ini terus meningkat dari tahun ke tahun hingga kini menempatkan UNAIR di jajaran Top 3,5 persen universitas terbaik di Asia. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa reputasi akademik, produktivitas riset, dan kolaborasi yang berkelanjutan, baik di tingkat nasional maupun internasional, terus mengalami penguatan setiap tahunnya.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi seluruh sivitas akademika, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni dan mitra strategis.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh civitas akademika yang terus melahirkan karya riset dan pengajaran berkualitas, tenaga kependidikan dengan pelayanan prima, serta mahasiswa dengan prestasi dan semangat belajarnya. Tak lupa apresiasi mendalam juga kami sampaikan kepada para alumni dan mitra yang selalu memberikan dukungan tanpa henti,” ujar Prof. Madyan.
Lebih lanjut, Prof. Madyan menjelaskan bahwa penilaian QS AUR didasarkan pada 11 indikator utama yang mencakup empat pilar besar, yaitu penelitian dan penemuan, daya serap lulusan di dunia kerja, pengalaman belajar, serta keterlibatan global. Indikator penelitian dan penemuan meliputi reputasi akademik, jumlah sitasi per publikasi, serta publikasi per dosen yang seluruhnya bersumber dari data Scopus.
Sementara indikator daya serap lulusan mengukur persepsi para pemberi kerja terhadap kualitas lulusan universitas. Pengalaman belajar dinilai dari rasio dosen dan mahasiswa serta proporsi staf pengajar bergelar doktor. Adapun keterlibatan global mencakup jejaring riset internasional, program pertukaran mahasiswa, serta keberadaan dosen dan mahasiswa internasional.
Dari 11 indikator tersebut, UNAIR mencatat performa luar biasa pada tujuh indikator dengan skor di atas 90 dari 100.
“Yang paling membanggakan adalah skor employer reputation UNAIR mencapai 99,7 dari nilai maksimal 100,” ungkapnya.
Ia menegaskan, capaian ini bukanlah titik akhir, melainkan pijakan untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas.
“Kita akan memastikan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat agar terus tumbuh secara konsisten, berkelanjutan, serta berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UNAIR, Dian Ekowati, S.E., M.Si., M.App.Com (OrgCh), Ph.D, menjelaskan bahwa ke depan UNAIR akan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk memperkuat posisinya di tingkat global. Upaya tersebut mencakup peningkatan program pertukaran staf dan mahasiswa, memperluas kolaborasi riset internasional, serta mengoptimalkan publikasi ilmiah berkualitas guna memperkuat indikator citations per paper dan papers per faculty.
Selain itu, UNAIR juga akan terus meningkatkan jumlah dosen bergelar doktor dan memperkuat reputasi akademik serta employer reputation melalui sinergi dengan alumni dan mitra industri.
“Upaya ini menjadi bagian dari komitmen UNAIR untuk terus meningkatkan visibility dan memberikan dampak global yang lebih luas,” pungkas Dian.
Meningkatnya posisi UNAIR dalam pemeringkatan QS Asia University Rankings 2026 ini menjadi kado istimewa menjelang Dies Natalis ke-71 yang akan diperingati pada 10 November mendatang. Capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa UNAIR terus melakukan perbaikan berkelanjutan di berbagai aspek, terutama dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, demi mewujudkan perguruan tinggi yang unggul, berdampak global, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.



