Dongkrak Performa UMKM, Kemenkop Apresiasi Mercy Corps Indonesia  - Telusur

Dongkrak Performa UMKM, Kemenkop Apresiasi Mercy Corps Indonesia 


telusur.co.id - Dalam rangka meningkatkan ketahanan bisnis para pelaku UMKM, Mercy Corps Indonesia meluncurkan program Summer Act yang di dalamnya juga terdapat agenda pendampingan usaha.

Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis, meyakini program Summer Act akan memberikan dampak yang luar biasa bagi daya saing UMKM, khususnya di level usaha mikro.

"Ini kami lakukan karena para pelaku usaha mikro menghadapi kendala karena usaha mereka harus tutup akibat adanya kebijakan PPKM darurat," ujar Ade dalam keterangannya, Rabu (28/7/21).

Ade berharap sepak terjang Mercy Corps Indonesia dalam hal peningkatan literasi digital melalui platform micro mentor akan memberikan pendampingan usaha dengan skema virtual training system.

"Lewat Summer Act ini, kami juga akan menggulirkan akses modal usaha bagi pelaku usaha mikro. Jumlahnya lebih dari Rp800 juta yang diperuntukkan bagi 525 pelaku usaha mikro dan kecil," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengapresiasi dukungan Mercy Corps Indonesia melalui program Summer Act, terhadap pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bangkit akibat pandemi Covid-19.

"Program Summer Act kali ini dilaksanakan di Kota/Kabupaten Malang dan Batu, diharapkan dapat membantu pelaku usaha mikro dan kecil khususnya rekan rekan lansia dan difabel,” kata Arif.

Arif menjelaskan, kondisi saat ini tidak mudah, banyak tantangan yang dihadapi dimasa pandemi khususnya oleh pelaku UMKM. 

“Pada umumnya, usaha mikro menginginkan bantuan modal usaha (69,02%), keringanan tagihan listrik untuk usaha (41,18%), relaksasi/penundaan pembayaran pinjaman (29,98 %), kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman (17,21%), dan penundaan pembayaran pajak (15,07%)," paparnya.

Sementara Usaha Kecil dan Menengah pada umumnya menginginkan keringanan tagihan listrik untuk usaha (43,53%), relaksasi/penundaan pembayaran pinjaman (40,32%), penundaan pembayaran pajak (39,61%), bantuan modal usaha (35,07%), dan kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman (14,44%). 

Terkait vaksinasi, lanjut Arif, sampai saat ini, program vaksinasi masih terus dilakukan di semua wilayah dengan target vaksinasi penduduk Indonesia sampai Maret 2022 sebesar 181 Juta Orang (59,22% Jumlah Penduduk). 

"Melalui program vaksinasi ini, diharapkan dapat menumbuhkan optimisma bahwa perekonomian juga akan pulih apabila masyarakat lebih kebal terhadap virus Covid-19 sehingga dapat beraktivitas normal kembali," tutup Arif.[Fhr]


Tinggalkan Komentar