telusur.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat AS menyampaikan artikel pemakzulannya terhadap Donald Trump ke Senat pada hari Senin, membuka jalan bagi persidangan atas dugaan peran mantan presiden dalam kerusuhan yang disertai kekerasan.

Artikel tunggal, yang menuduh Trump menghasut pemberontakan di Capitol AS pada 6 Januari, dikirim ke sekretaris Senat oleh manajer pemakzulan DPR.

"Besok, Senator akan dilantik sebagai hakim dan juri dalam persidangan, dan Senat akan mengeluarkan panggilannya ke Donald Trump," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer.

Trump dituduh menghasut kekerasan 6 Januari yang menyerbu gedung Capitol AS oleh massa pendukungnya.

Sebelumnya, pada 13 Januari, DPR dengan suara bulat untuk mendakwa Trump atas dugaan perannya dalam insiden tersebut. Keputusan ini menjadikannya Trump sebagai presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.

Pada Desember 2019, DPR menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Trump - penyalahgunaan kekuasaan dan penghalang Kongres - setelah dia meminta Ukraina pada Juli itu untuk membuka penyelidikan terhadap calon terdepan Demokrat Joe Biden dan kemudian penolakannya untuk berpartisipasi dalam penyelidikan DPR terhadap masalah.

Senat membutuhkan 67 suara untuk menghukum Trump, yang berarti 17 Republikan harus memilih pasal pemakzulan bersama dengan 50 senator Demokrat untuk memulai persidangan.

Sumber Anadolu