Drama di Centre Court: Sinner Lolos, Tapi Bukan dengan Cara yang Ia Inginkan - Telusur

Drama di Centre Court: Sinner Lolos, Tapi Bukan dengan Cara yang Ia Inginkan

petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner dan Grigor Dimitrov

telusur.co.id - Pertandingan yang seharusnya menjadi duel epik antara petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner, dan unggulan ke-19 asal Bulgaria, Grigor Dimitrov, berubah menjadi momen memilukan yang membuat seluruh Centre Court terdiam.

Sinner, yang sempat tertinggal dua set dan menghadapi prospek kekalahan mengejutkan, justru melaju ke perempat final Grand Slam ketujuhnya secara beruntun sebuah pencapaian luar biasa yang hanya diraih segelintir petenis di era Terbuka. Namun, malam itu bukan tentang kemenangan atau statistik.

Segalanya berubah saat Dimitrov, 34 tahun, terjatuh ke lantai dengan wajah meringis menahan sakit. Cedera otot dada kanan yang dideritanya membuatnya tak mampu melanjutkan pertandingan, memaksa dirinya menyerah di tengah perjuangan. Bagi Dimitrov, ini menjadi penarikan diri kelima secara beruntun di ajang Grand Slam—kisah tragis bagi salah satu veteran paling gigih di tur.

Sinner tak merayakan kemenangan. Sebaliknya, ia langsung menunjukkan kepedulian tulusnya dengan membantu sang lawan yang putus asa keluar dari lapangan. Ketika kembali ke lapangan untuk wawancara, nada suaranya berat, penuh empati.

"Saya tidak menganggap ini sebagai kemenangan," ujar Sinner. "Ini hanyalah momen yang sangat malang yang harus kita saksikan bersama."

Petenis asal Italia itu mengenang betapa kerasnya Dimitrov berjuang selama ini, terutama di tengah badai cedera yang terus membayangi kariernya.

"Melihatnya kembali cedera seperti ini sangat sulit," lanjutnya. "Kita semua bisa melihat dari reaksinya betapa dia mencintai olahraga ini. Dia adalah salah satu pemain paling pekerja keras yang pernah saya kenal, dan ini sungguh menyedihkan."

Sinner, yang baru berusia 23 tahun, menutup wawancaranya dengan permintaan sederhana namun penuh makna: "Tolong beri tepuk tangan untuk Grigor dan timnya. Ini bukan akhir yang kita semua harapkan. Kami semua hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya.".[]


Tinggalkan Komentar