telusur.co.id - Presiden Prabowo Subianto melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Proyek ini bernilai investasi USD 5,9 miliar.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto kembali menekankan bahwa Indonesia akan mewujudkan cita-cita swasembada energi. Paling lambat, menurutnya, akan terwujud dalam 6 tahun ke depan.
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen mempercepat hilirisasi sekaligus memperbesar representasi energi terbarukan dalam bauran energi nasional.
“Dalam seminggu ini Presiden Prabowo hadir langsung menyampaikan sambutan dalam peresmian pembangkit energi terbarukan dan hari ini hadir langsung dalam ground-breaking proyek baterai listrik,”
“Kehadiran dan sambutan beliau dalam agenda yang berkaitan dengan energi hijau ini menunjukkan komitmen kuat Presiden Prabowo untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan terus memperbesar representasi energi terbarukan dalam bauran energi terbarukan,”
Doktor Ilmu Politik UI ini menyampaikan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo mempercepat dan mencapai target swasembada energi dalam jangka waktu 6 tahun.
“Sebagai Pimpinan MPR kami mendukung komitmen Presiden Prabowo memperkuat ketahanan energinya dengan mengembangkan sumber energi terbarukan seperti matahari, panas bumi, angin dan sumber-sumber energi terbarukan lainnya secara lebih optimal dan tentunya juga berkelanjutan,”
“Swasembada energi akan menjadi pilar utama yang menunjang pertumbuhan ekonomi dengan berdasarkan pada platform berkelanjutan,” lanjut Eddy.
Waketum PAN ini juga menyambut baik komitmen Presiden Prabowo untuk melanjutkan serta memperluas hilirisasi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah sebagai upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Eddy menyebut, komitmen Prabowo dalam mengawal hilirisasi lintas sektor—dari mineral, pertanian, kelautan, hingga energi—menjadi kunci untuk membuka jutaan lapangan kerja, memperkuat daya saing industri nasional, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
“Pernyataan Pak Prabowo mencerminkan kepemimpinan yang tegas dan berorientasi hasil. Hilirisasi adalah jalan strategis untuk membawa Indonesia keluar dari ketergantungan ekspor bahan mentah dan melompat ke industrialisasi. Jika dijalankan serius, ini menjadi fondasi menuju target ambisius pertumbuhan ekonomi 8%,” ujarnya.
“Presiden Prabowo saat ini terus memperkuat fondasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Karena itu kami berharap komitmen ini diikuti oleh jajaran pemerintah dengan sinkronisasi pusat dan daerah serta memastikan kelancaran dan kemudahan investasi bagi pelaku usaha di bidang energi terbarukan,”
Secara khusus Eddy juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat lokal, petani, nelayan, dan pelaku UMKM agar hilirisasi benar-benar berdampak pada kesejahteraan rakyat. Eddy menilai keberhasilan hilirisasi tidak semata dilihat dari nilai ekspor, tetapi juga dari berapa banyak rumah tangga yang merasakan peningkatan pendapatan.
“MPR RI siap mengawal agenda ini melalui harmonisasi regulasi, penguatan koordinasi lintas lembaga, dan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional,” tutup Anggota Komisi XII DPR RI tersebut.[]