telusur.co.id -Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau yang disingkat sebagai DKPP menggelar kegiatan media gathering bersama para insan pers di Aston Hotel Anyer Beach, Banten, Kamis (20/11/2015).
Sekretaris DKPP RI Syarmadani, mengatakan sebagai lembaga penegak etik pemilu, DKPP tak bisa menjalankan tugasnya jika hanya seorang diri.
Sebab itu menurutnya, kegiatan media gathering ini merupakan bentuk kolaborasi lembaganya bersama media massa.
"Dalam rangka penegakan etika penyelenggara pemilu begitu banyak rangkaian proses, untuk itu DKPP tidak layak hanya bekerja sendiri. Banyak pihak yang berkepentingan dan tentu saja berjuang dalam rangka membangun pemilu yang berkualitas dan terpercaya," kata Syarmadani dalam sambutannya.
Syarmadani, menyebut keberadaan media massa sebagai pilar demokrasi keempat sangat penting untuk membantu kerja-kerja DKPP dalam melakukan pengawasan etik.
"Salah satu pihak yang berperan strategis tadi tentu saja media massa yang dapat kita katakan sebagai stake holder utama ke empat negara ini, selain pemerintah, pelaku usaha serta masyarakat sipil," ujarnya.
"DKPP memandang penting untuk membangun sinergitas dengan media massa dalam penguatan penegakan etika penyelenggara pemilu," lanjtunya.
Sementara itu, Ketua DKPP Heddy Lugito, meminta kepada media massa untuk tidak ragu untuk menyampaikan kritikan kepada lembaganya. Menurutnya kritikan yang disampaikan oleh insan pers sangat penting bagi DKPP.
Heddy pun mengibaratkan bahwa kritik layaknya vitamin bagi DKPP untuk tetap sehat secara kelembagaan.
"Jadi teman-teman tidak usah ragu-ragu. Kalau ingin mengkritik DKPP, kritik saja. Bagi saya kritik itu adalah obat vitamin yang menyehatkan. Tanpa kritik DKPP nanti tidak akan makin sehat," ujarnya.
Untuk itu, Heddy berharap kepada insan pers agar terus aktif memberikan koreksi dan masukan kepada DKPP.
"Jadi saya berharap teman-teman bukan hanya memberitakan yang baik-baik saja, yang berupa koreksi juga perlu diberitakan," pungkasnya.



