telusur.co.id - Dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut menyambangi kegiatan Sarasehan Budaya Cak Daya Masuk Desa. Program ini merupakan kegiatan berbasis edukasi budaya yang diselenggarakan di desa-desa yang berada di Kawasan Cagar Budaya (KCB) Trowulan, Mojokerto. Menbud mengapresiasi program ini sebagai semangat untuk mewujudkan masyarakat yang partisipatif.
Cak Daya Masuk Desa diselenggarakan berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa untuk melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat desa serta melaksanakan pembangunan desa yang bertumpu pada akar budaya masyarakat desa. Selain itu perlunya ada inventarisasi data budaya serta perlunya meningkatkan dan pelibatan peran aktif masyarakat desa melalui peningkatan pengetahuan dan kompetensi teknis kebudayaan.
Program ini meliputi KCB Trowulan yang memiliki luas 92.6 Km2, dan terbagi menjadi dua kabupaten, yakni: Kabupaten Mojokerto serta Kabupaten Jombang. Menteri Kebudayaan dalam sambutannya turut menyampaikan harapannya, agar dengan hadirnya Kementerian Kebudayaan, kawasan tersebut bisa semakin hidup.
"Beberapa waktu lalu kita telah meresmikan yang tadinya Pusat Informasi Majapahit menjadi Museum Majapahit. Tentu museum ini harus ada, karena artefak atau koleksi yang ada di wilayah ini cukup banyak, hampir 80 ribu artefak. Jadi tidak bisa disebut hanya pusat informasi, tetapi harus menjadi museum yang hidup, dinamis, dan tidak statis," terang Menbud.
Menbud kemudian menjelaskan museum bukan sekadar tempat penyimpanan. Menurutnya artefak, temuan, dan prasasti di sekitar Mojokerto dan Jawa Timur ini harus punya narasi yang hidup dan bisa menjadi pengetahuan. Untuk itulah Pusat Informasi Majapahit kini ditetapkan menjadi museum.
"Cak Daya ini adalah bentuk partisipasi dan keterlibatan langsung para pamong budaya di BPK Wilayah Jawa Timur, bekerja sama dengan masyarakat di 24 desa sekitar Trowulan. Tujuannya untuk mengembangkan dan mengakselerasi pemajuan kebudayaan. Kita harapkan program ini bermanfaat dengan membangun ekosistem Majapahit, sehingga bisa menghidupi masyarakat dan mendatangkan manfaat langsung. Budaya di hulu, sementara di hilir ada pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, koperasi, dan seterusnya yang bisa menopang ekonomi," ucap Menbud.
Menurut Menbud hal tersebut harus tercapai karena ekonomi budaya ini ke depannya akan menjadi tumpuan penting bagi kemajuan ekonomi. Di dunia sekarang yang dibicarakan menurutnya adalah industri budaya dan ekonomi budaya, dan ini menurutnya harus dikembangkan di kawasan strategis Trowulan.
"Semoga program ini menjadi langkah nyata pemajuan kebudayaan di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan. Dengan gotong-royong, sinergi, kerja sama, dan kolaborasi, program ini akan menjadi bagian penting untuk memajukan kawasan, sekaligus meneguhkan identitas budaya Indonesia di tengah dinamika peradaban dunia," tutup Menbud.
Menanggapi apa yang disampaikan Menteri Kebudayaan, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menyampaikan banyak turis kapal pesiar yang bersandar di Surabaya, mereka lalu diarahkan ke Trowulan. Bupati menyampaikan bahwa para pelancong dari luar negeri ini selalu bertanya terkait Majapahit, karena mereka tahu kebesaran Majapahit.
"Artinya, dunia luar sudah mengetahui kebesaran Majapahit. Namun, kiranya di dalam negeri sendiri perlu perhatian khusus, seperti yang disampaikan oleh Pak Menteri tadi, untuk membangun, mengeksplorasi, dan seterusnya. Dengan begitu, Trowulan akan menjadi destinasi wisata sejarah yang luar biasa," harapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; Kepala BPK XI, Endah Budi Heryani; serta perwakilan dari 24 desa peserta Program Cak Daya Masuk Desa.
Diselenggarakan mulai dari bulan Mei 2025, Program Cak Daya Masuk Desa turut diselenggarakan agar terdapat peningkatan kemampuan masyarakat desa khususnya dalam bidang kebudayaan, peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di KCBN Trowulan, serta pendataan potensi budaya, lembaga, sarana dan prasarana kebudayaan yang ada di desa KCBN Trowulan. [ham]