telusur.co.id - Sebuah drone militer Israel meledak di langit Lebanon Rabu (3/2/21). Media setempat melaporkan bahwa rudal pertahanan udara di Libanon telah menyerang drone yang melanggar zona udara tersebut.

Militer Israel mengakui bahwa Hizbullah yang disebutnya sebagai kelompok teroris telah menembakkan rudal permukaan-ke-udara ke pesawat nirawak Israel di Lebanon selatan pada Rabu sore.

“Rudal anti-pesawat baru saja ditembakkan ke arah pesawat udara yang dipiloti dari jarak jauh IDF dalam aktivitas rutin di wilayah Lebanon,” ungkap militer Israel, seperti dikutip Times of Israel. Media ini juga menyebut peristiwa ini terjadi di tengah belanjutnya ketegangan antara Hizbullah dan Israel di sepanjang perbatasan.

Menurut media Israel itu, seorang jurnalis yang berafiliasi dengan Hizbullah, Ali Choeib, menyebut kelompok pejuang Libanon berada di balik serangan tersebut, dan merupakan bagian dari kebijakan baru Hizbullah dalam menghadapi agresi Israel ke zona udara Lebanon.

“Yang pasti adalah bahwa keputusan (Hizbullah) untuk mencoba mencegah musuh terus melanggar wilayah udaranya telah dibuat permanen,” tulis Choeib di halaman Twitternya.

Times of Israel  menyebutkan bahwa rudal yang ditembakkan ke drone Israel itu menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat kekerasan di sepanjang perbatasan.

Pada Senin lalu Hizbullah juga telah menjatuhkan dan menguasai drone pengintai Israel, namun berukuran kecil. Sedangkan drone Israel yang diserang Hizbullah di angkasa pada hari Rabu, menurut  Times of Israel , merupakan pesawat nirawak yang jauh lebih besar dan dengan model yang lebih maju.

Kantor berita RT milik Rusia melaporkan bahwa di Libanon selatan, tepatnya di kawasan Al-Zahrani, terdengar suara ledakan keras yang diduga terkait dengan tertembaknya drone militer Israel tersebut.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip klaim juru bicara militer Israel bahwa rudal Hizbullah tak sampai mengena drone itu sehingga drone itu dapat kembali ke pangkalannya tanpa mengalami kerusakan apapun. [Tp]