India Gunakan Tank T-72 Hancurkan Pos Pakistan, Gencatan Senjata Dicapai Usai Empat Hari Pertempuran - Telusur

India Gunakan Tank T-72 Hancurkan Pos Pakistan, Gencatan Senjata Dicapai Usai Empat Hari Pertempuran


telusur.co.id - India dilaporkan mengerahkan tank tempur utama T-72 dalam operasi militer besar-besaran melawan pos lintas batas milik Pakistan antara 7 hingga 10 Mei 2025, dalam misi yang diberi sandi Operasi Sindoor. Serangan ini merupakan respons terhadap serangan teror di Kashmir bulan April yang menewaskan 26 orang, sebagian besar warga sipil dan wisatawan.

Menurut laporan NDTV, tank-tank T-72 dikerahkan di garis depan untuk menghancurkan rute infiltrasi dan pos-pos musuh yang diduga menjadi titik keluar-masuk kelompok militan ke wilayah India.

“Kami menyerang pos-pos yang memfasilitasi penyusupan. Kami tahu mana yang digunakan sebagai pangkalan. Setelah menerima informasi intelijen, target langsung diserang,” ujar seorang kolonel Angkatan Darat India seperti dikutip dalam laporan tersebut.

Serangan India dimulai pada 7 Mei, menyasar fasilitas yang diyakini digunakan oleh kelompok teroris yang berafiliasi dengan Lashkar-e-Taiba, organisasi militan yang bermarkas di Pakistan. Beberapa jam setelah serangan rudal India, Pakistan melakukan serangan balasan di berbagai wilayah Jammu dan Kashmir, yang menurut otoritas India menyebabkan 16 kematian dan puluhan luka-luka.

Konflik bersenjata berlangsung selama empat hari, sebelum akhirnya kedua pihak menyetujui gencatan senjata pada 10 Mei.

Penggunaan T-72 dalam Operasi Sindoor menegaskan peran penting kendaraan tempur buatan Rusia dalam kekuatan darat India. Tank ini telah menjadi tulang punggung armada lapis baja India selama beberapa dekade.

Pada Maret 2025, India menandatangani kontrak senilai $248 juta dengan Rosoboronexport—badan ekspor pertahanan Rusia—untuk pengadaan mesin T-72. Perjanjian tersebut mencakup transfer teknologi guna mendukung produksi lokal, sejalan dengan kampanye 'Make in India' yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Selain tank, India juga mengandalkan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia dalam menghadapi ancaman serangan lintas batas.

“Platform seperti S-400 telah memberikan kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya bagi negara ini,” ujar Perdana Menteri Narendra Modi dalam pidatonya di hadapan para prajurit pekan lalu.

Sekitar 60% persenjataan India berasal dari Rusia. Dalam dua dekade terakhir, kontrak pertahanan antara kedua negara telah mencapai angka $50 miliar, dengan total pasokan peralatan militer dari Moskow ke New Delhi menyentuh $80 miliar.

India dan Rusia juga terus menunjukkan komitmen untuk memperdalam kerja sama strategis, khususnya di sektor militer dan pertahanan.[iis]

 

Sumber: RT


Tinggalkan Komentar