telusur.co.id - Sejumlah patung berbentuk badak, kuda nil, kerbau hingga kepala disita Ditnarkoba Polda Metro Jaya. Bukan tanpa sebab, pasalnya patung tersebut berisi 16 kilogram sabu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengakui, penyelundupan sabu asal Afrika melalui patung termasuk modus baru di Indonesia.

"Jadi modusnya melalui pengiriman paket, cuma paketnya (sabu) diselundupkan dalam patung. Ini dikirim dari lintas negara, dari Mozambik," ujar Yusri di Mapolda Metro, Rabu (4/8/21).

Awalnya, kata Yusri, polisi berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai untuk mengetahui pemesan barang haram tersebut. Diakuinya, polisi sempat kesulitan lantaran alamat yang ditulis di paket fiktif.

“Awalnya kami sempat kesulitan karena nama dan alamatnya fiktif. Tapi akhirnya berhasil diselidiki dan tujuannya dikirim ke daerah Pondok Melati, Jalan Raya Arteri JORR, Jatiwarna, Bekasi," jelasnya.

Dalam kasus ini polisi mengamankan dua tersangka berinisial DO dan FS sebagai penerima paket. Namun setelah dilakukan pengembangan diketahui jika keduanya hanyalah orang suruhan pemilik paket yang sebenarnya.

"Sekarang masih kita kembangkan lagi. Karena menurut kedua pelaku, mereka disuruh oleh seseorang DPO yang berinisial C," kata Yusri.

Karena perbuatannya, keduanya dijerat dengan Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 Junto Pasal 132 ayat 1, dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati. (Tp)