Inovatif, Mahasiswa KKN 60 Unej Buat Sayur Bayam Jadi Nugget - Telusur

Inovatif, Mahasiswa KKN 60 Unej Buat Sayur Bayam Jadi Nugget

Produk Nugget Bayam bersama Kepala Desa Rambipuji, Jember

telusur.co.id - Program KKN Back To Village merupakan program Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan di desa masing-masing. Program ini dilaksanakan karena terkendala pandemi Covid-19 yang meminta mahasiswa untuk tidak keluar dari wilayah masing-masing bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember merupakan salah satu desa yang ditempati mahasiswa KKN Kelompok 60.

Syayidati Dwi Handayani adalah mahasiswa yang melakukan program KKN Back To Village dibimbing oleh Sundahri yang mengintroduksikan inovasi produk kepada salah satu unit BUMDes Desa Rambipuji yakni Outlet Mini Cafe Madani.

“Produk ini dapat dijadikan sebagai menu tambahan ataupun sebagai peluang untuk menambah penghasilan dengan cara memasarkannya secara online. Outlet Mini Cafe Madani berada di tempat yang sangat strategis, yakni di pinggir jalan provinsi tepatnya di depan Kantor Balai Desa Rambipuji,” ungkap Anik, sapaan akrabnya. Selasa, (25/8/2020).

Mini cafe sering didatangi oleh pengunjung khususnya para pemuda sekitar Desa Rambipuji hanya sebatas kumpul bersama teman-teman dan menikmati layanan free wifi sambil ngopi santai. Masa pandemi Covid-19 membuat pengelola mini cafe harus mengurangi jam operasional buka yakni pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB.

“Adanya pandemi ini, pengelola mini cafe juga tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dari pemerintah, yakni menyediakan tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, dan juga wajib menggunakan masker. Omset dari mini cafe mengalami penurunan selama masa pandemi Covid-19 diantaranya berkurangnya jumlah pengunjung,” terangnya.

Syayidati mengintroduksikan inovasi produk yang mudah dibuat dan juga banyak diminati oleh masyarakat. Syayidati juga melihat sudut-sudut mini cafe yang memiliki dapur yang nyaman dan lengkap bisa dijadikan tempat pembuatan produk.

“Muncullah ide sayur bayam yang dirubah menjadi nugget sebagai makanan pendamping nasi atau hanya sekedar camilan. Memilih nugget bayam dijadikan sebagai menu tambahan di outlet karena bahan-bahan nugget bayam sendiri itu mudah sekali didapatkan di lingkungan sekitar, yaitu dari kebun sayur bayam,” bebernya.

Nugget bayam bukan sekedar menu tambahan di mini cafe akan tetapi juga bisa dijual secara online dengan memberikan layanan Cash On Delivery (COD) atau ambil di tempat.

“Inovasi produk ini diberikan karena mahasiswa KKN sangat menyayangkan adanya penurunan omset di masa pandemi ini. Dengan adanya menu tambahan ini dapat sedikit membantu meningkatkan penghasilan di mini cafe,” imbuh dia.

Sebelum dijual melalui media online, mahasiswa KKN UNEJ mempresentasikan produknya di depan pengurus BUMDES Desa Rambipuji guna untuk memberikan kritik dan saran untuk produknya.

Setelah melakukan presentasi, produk mulai dijual di pasaran melalui media online WhatsApp. Media WhatsApp dipilih karena untuk mengenalkan produk tahap awal kepada masyarakat sebelum dijual online lebih luas lagi.

Dari penjualan awal pastinya meminta testimoni kepada customer untuk masukan produk nugget bayam tersebut. Dari penjualan awal yang dilakukan, respon customer sangat baik pada produk ini.

"Karena selain memudahkan masyarakat dalam konsumsi, juga memudahkan customer membeli produk ini dengan layanan yang diberikan, yakni COD karena saat ini masyarakat lebih suka membeli makanan secara online,” paparnya.

Harapan dari pengurus BUMDes, “Semoga nugget bayam tidak hanya ada pada saat pandemi ini, akan tetapi tetap dipasarkan hingga lebih luas lagi,” pesannya.

“Tidak hanya itu saja, pihak BUMDes Desa Rambipuji berterima kasih dengan adanya inovasi produk baru ini, karena Outlet Mini Cafe Madani mempunyai menu baru yang bergizi.

Cocok sekali bagi yang tidak suka sayur bersasma menu nasi dan lauk serta dapat dijadikan camilan khas para pengunjung yang sedang nongkrong,” tutup Syayidati Dwi Handayani. (ari)


Tinggalkan Komentar