Iran Kecam PBB dan IAEA karena Bungkam atas Agresi Israel - Telusur

Iran Kecam PBB dan IAEA karena Bungkam atas Agresi Israel

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi

telusur.co.id - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menyampaikan kekecewaannya terhadap Dewan Keamanan PBB dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) karena gagal mengutuk serangan militer Israel terhadap wilayah kedaulatan Iran. Dalam pembicaraan telepon dengan Menlu Mesir Badr Abdelatty, Araqchi menyebut sikap diam dua lembaga internasional tersebut sebagai kegagalan moral dan hukum global. “Ada kecaman luas dari dunia internasional, terutama negara-negara Islam,” kata Araqchi. “Namun badan-badan internasional yang seharusnya memimpin upaya perlindungan hukum justru memilih bungkam.”

Sebagaimana diketahui, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada 13 Juni, menghantam fasilitas nuklir, militer, dan permukiman sipil, serta menewaskan lebih dari 930 orang, termasuk ilmuwan dan komandan militer senior.

Iran merespons dengan Operasi True Promise III, serangan balasan 22 gelombang rudal yang menghantam berbagai kota di wilayah pendudukan Israel. Konflik tersebut akhirnya dihentikan melalui gencatan senjata yang dimulai 24 Juni.

Araqchi menegaskan bahwa Teheran sedang mengupayakan proses hukum internasional untuk: Mengidentifikasi pelaku utama agresi,, Mengumpulkan bukti kejahatan perang, dan Menuntut reparasi dari Israel dan para sponsornya.

Kementerian Luar Negeri Iran menyebut upaya ini sebagai bagian dari strategi membela kedaulatan nasional melalui jalur diplomatik dan hukum internasional.

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyambut baik berakhirnya konflik terbuka antara Israel dan Iran, dan menyatakan bahwa Kairo akan terus berupaya meredakan ketegangan di kawasan, termasuk mendorong gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza.

Kritik Iran terhadap PBB dan IAEA muncul di tengah kekhawatiran luas tentang netralitas dan efektivitas lembaga-lembaga internasional, terutama ketika negara besar atau sekutu Barat melakukan pelanggaran serius. “Sikap diam institusi global ini berisiko memperburuk budaya impunitas,” ujar salah satu pengamat politik Timur Tengah. “Ini bukan hanya soal Iran, tapi soal kredibilitas sistem internasional secara keseluruhan.”

Dengan gencatan senjata masih rapuh, dan arus diplomasi belum menemukan solusi jangka panjang, ketegangan antara Iran dan Israel tetap menjadi ancaman serius bagi stabilitas Timur Tengah. Dunia kini menunggu apakah lembaga-lembaga internasional akan bergerak, atau kembali membiarkan krisis berlanjut tanpa akuntabilitas.

 

Sumber: TNA


Tinggalkan Komentar