telusur.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran dengan tegas mengutuk serangan militer rezim Israel di berbagai wilayah Lebanon.
"Pelanggaran gencatan senjata yang terus-menerus dan serangan agresif serta teroris yang terus-menerus terhadap Lebanon merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan nasional dan integritas wilayah negara merdeka yang melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan telah secara langsung menargetkan keamanan warga negara Lebanon dan kehidupan ekonominya," kata Esmaeil Baqaei dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Dia mengatakan fakta bahwa rezim Zionis telah melancarkan serangan militer terhadap Lebanon di musim panas di tengah rencana pemerintah Lebanon untuk menarik wisatawan guna memperbaiki situasi ekonomi negara Arab itu menunjukkan bahwa Israel berupaya mengganggu ekonomi Lebanon dan merusak kesejahteraan rakyatnya.
Juru bicara Iran mengkritik tajam kelambanan masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan negara-negara Barat penjamin gencatan senjata terhadap tindakan agresi rezim Israel terhadap Lebanon, dan memperingatkan konsekuensi mengerikan dari kebijakan ekspansionisme Israel terhadap keamanan dan stabilitas regional.
Pada hari Sabtu, pesawat nirawak Israel melancarkan empat serangan terhadap kota-kota di Lebanon selatan, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya. Sebagian besar serangan Israel menargetkan wilayah dekat perbatasan, tetapi pesawat tempur Israel juga menyerang permukiman di distrik selatan Beirut, yang menyebabkan kepanikan dan evakuasi massal.
Sebelumnya pada hari Kamis, militer Israel melancarkan gelombang serangan udara di Lebanon selatan, dengan pemboman besar-besaran yang menargetkan pinggiran Zawtar al-Charqiyeh, dekat Nabatieh.
Para pejabat Lebanon mengutuk serangan tersebut dan menyerukan Amerika Serikat dan Prancis – dua sponsor gencatan senjata tahun lalu untuk menekan Israel agar mengakhiri pelanggarannya.
Sumber: TNA