Iran Persiapkan Diri Jika Ada Serangan Baru - Telusur

Iran Persiapkan Diri Jika Ada Serangan Baru

Sumber Foto: TNA

telusur.co.id - Panglima militer tertinggi Iran memuji meningkatnya kesiapan pertahanan negaranya, dan mengatakan kesiapan Teheran telah mencapai tingkat yang mampu mencegah musuh melakukan salah perhitungan, termasuk gagasan untuk melancarkan kembali tindakan agresi.

Dalam kunjungannya ke markas taktis Pasukan Darat IRGC pada hari Rabu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menyatakan kepuasannya terhadap kesiapan komprehensif Pasukan Darat IRGC dan unit-unit Angkatan Bersenjata lainnya untuk dengan tegas mempertahankan kemerdekaan, keamanan, dan integritas wilayah Iran terhadap semua potensi ancaman.

Ia juga memuji kewaspadaan dan kebijaksanaan Angkatan Bersenjata Iran serta memuji pengalaman bersejarah mereka, khususnya Pertahanan Suci selama delapan tahun dan perang paksa selama 12 hari. Ia mengatakan, "Kesiapan pertahanan dan tempur kami telah mencapai tahap yang mencegah musuh melakukan kesalahan perhitungan, termasuk gagasan invasi baru ke negara kami."

Jenderal tersebut menggambarkan penguatan kapasitas pertahanan dan militer di semua domain sebagai strategi permanen.

Mayor Jenderal Mousavi menekankan bahwa strategi ini menjamin keamanan berkelanjutan dan memperkuat kekuatan pertahanan pencegahan Iran terhadap segala bentuk agresi.

Pada 13 Juni, rezim Zionis melancarkan perang agresi yang tak beralasan terhadap Iran, yang menargetkan wilayah militer, nuklir, dan permukiman selama 12 hari berturut-turut. Amerika Serikat kemudian meningkatkan konflik dengan menyerang tiga lokasi nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 22 Juni.

Angkatan Bersenjata Iran memberikan respons yang cepat dan tegas. Pasukan Dirgantara IRGC melancarkan 22 gelombang serangan rudal balasan dalam Operasi True Promise III, yang menimbulkan kerusakan signifikan dan kerugian besar di berbagai kota di wilayah pendudukan.

Sebagai balasan atas serangan AS, pasukan Iran juga menargetkan Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar —instalasi militer Amerika terbesar di Asia Barat— dengan rentetan rudal.

Konfrontasi berakhir pada tanggal 24 Juni, ketika gencatan senjata diberlakukan.

 

Sumber: TNA


Tinggalkan Komentar