Iran Tegaskan akan Serang Sepuluh Kali Lipat Lebih Besar Jika Israel membalas Serangan  - Telusur

Iran Tegaskan akan Serang Sepuluh Kali Lipat Lebih Besar Jika Israel membalas Serangan 

Serangan Iran terhadap Israel. (Foto: Al Mayadeen).

telusur.co.id - Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran dalam pernyataan pada hari Minggu (14/4/24) menegaskan bahwa serangan Iran akan menjadi sepuluh kali lipat lebih besar jika Israel melancarkan serangan balik.

Dewan itu menyatakan bahwa serangan luas dengan drone dan rudal yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran terhadap Israel terjadi setelah “entitas Zionis melewati garis merah.”

“Angkatan Bersenjata Iran melaksanakan Operasi Janji Sejati sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB,” dan “untuk menjaga keamanan nasional dan kepentingan tertingginya”, ungkap lembaga tersebut, dikutip Al Mayadeen, Minggu (14/4/24). 

Lembaga tersebut juga menjelaskan bahwa dalam operasi ini, “hanya pangkalan udara militer dan keamanan Zionis Israel yang menjadi sasaran,” dan “serangan terhadap pusat ekonomi dan infrastruktur dapat dihindari.”

Dewan itu menyatakan bahwa “saat ini tidak ada langkah militer lain terhadap entitas Zionis tersebut dalam agenda Iran,” namun juga menegaskan bahwa “setiap tindakan Zionis yang akan datang terhadap Iran akan ditanggapi dengan kekuatan sepuluh kali lipat.”

Menyusul serangan sengit Iran terhadap Israel, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pimpinan IRGC menegaskan bahwa operasi itu dilakukan “demi menghukum rezim Zionis atas kejahatannya,” terhadap serangan bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, yang telah menewaskan sejumlah perwira senior dan penasihat militer Iran.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa serangan itu dilakukan atas persetujuan Dewan Tinggi Keamanan Nasional, yang berada di bawah pengawasan Staf Umum Angkatan Bersenjata, serta dengan dukungan rakyat, Kementerian Pertahanan, dan Angkatan Bersenjata.

Pada Sabtu dan Minggu malam, Iran melesatkan ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel. Peristiwa ini tercatat sebagai serangan langsung pertama Iran terhadap entitas Israel.

Kepala Staf Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, mengumumkan bahwa serangan tersebut sebagai tanggapan atas agresi Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi, saat memimpin sidang Kabinet Iran pada Minggu malam, mengapresiasi serangan Iran itu sebagai operasi yang “mampu dan bersejarah”.

“Dengan tindakan terhormat ini, Iran memenuhi janjinya untuk menghukum musuh agresor, dan membawa kegembiraan dan stabilitas di hati sedih masyarakat dunia, umat Islam, dan rakyat Palestina yang tertindas, karena kejahatan yang dilakukan  oleh entitas Zionis perampas,” ungkapnya, sembari menyebutkan bahwa negaranya kini sedang berada di “puncak kekuatan”.

Sementara itu, Bloomberg  menyebutkan bahwa Gedung Putih dan para pejabat Eropa mendesak Israel untuk menahan diri demi mencegah pecahnya konflik langsung dengan Iran, yang dapat merugikan perekonomian global dan menyebabkan kenaikan harga minyak dan gas. Lembaga pemberitaan AS itu juga menekankan bahwa Biden sangat ingin menghindari hal ini pada tahun politik.

Surat kabar AS  Wall Street Journal menyatakan bahwa upaya pencegahan AS kembali gagal, karena Teheran menunjukkan kesediaannya untuk menanggung risiko yang lebih besar, sementara Biden berusaha menahan Israel  karena risiko yang dihadapi Israel sangat besar jika tak didukung AS. [Tp]


Tinggalkan Komentar