Iran Ungkap Sistem Senjata Rahasia Berbasis AI, Siap Hadapi Ancaman Global - Telusur

Iran Ungkap Sistem Senjata Rahasia Berbasis AI, Siap Hadapi Ancaman Global

Komandan Pasukan Darat Angkatan Darat Iran (Artesh), Brigadir Jenderal Kioumars Heidari. Foto: internet

telusur.co.id - Komandan Pasukan Darat Angkatan Darat Iran (Artesh), Brigadir Jenderal Kioumars Heidari, mengungkapkan bahwa militer Iran kini memiliki sistem persenjataan rahasia dan sangat canggih yang dikembangkan di dalam negeri dan didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Sistem ini, menurutnya, memperkuat kemampuan ofensif dan defensif Iran hingga ke titik di mana musuh “tidak akan memiliki peluang untuk bertahan hidup” jika terjadi konflik.

Pernyataan mengejutkan itu disampaikan dalam wawancara dengan televisi nasional Iran yang ditayangkan Sabtu (20/4), dan menjadi sorotan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan.

“Kami memiliki senjata yang sangat canggih, beberapa di antaranya bersifat rahasia, bahkan sangat rahasia. Sistem ini memanfaatkan AI dan telah menjadi bagian penting dari kekuatan militer kami,” ujar Heidari.

Meski tidak merinci spesifikasi teknisnya, ia menegaskan bahwa seluruh pengembangan dilakukan oleh para ahli dalam negeri dan telah diuji dalam latihan militer skala besar baru-baru ini, memperlihatkan swasembada penuh sektor pertahanan Iran di tengah tekanan sanksi internasional.

Para analis meyakini bahwa sistem rahasia yang dimaksud bisa mencakup drone tempur ber-AI, amunisi pintar, dan sistem manajemen medan perang berbasis jaringan—teknologi yang sebelumnya telah dipamerkan Iran dalam sejumlah pameran militer.

Selain itu, Heidari mengungkap bahwa Angkatan Darat kini memiliki unit pertahanan siber khusus yang telah mencapai “terobosan signifikan” dalam mengamankan infrastruktur militer dari serangan dunia maya.

“Kami sadar bahwa dunia maya adalah medan pertempuran modern, dan kami siap. Unit pertahanan siber kami telah berkembang dengan kecanggihan teknologi tertinggi,” tambahnya.

Heidari juga menyoroti evolusi militer Iran sejak era Perang Iran-Irak (1980–1988), yang menurutnya menjadi titik balik dalam modernisasi pasukan darat. Saat ini, struktur militer Iran telah berubah menjadi entitas dinamis dan sangat mobile dengan kemampuan intervensi cepat dan strategi pertahanan berlapis.

Sebanyak sepuluh divisi infanteri kini ditempatkan di sepanjang perbatasan Iran, dilengkapi dengan sistem pengawasan canggih untuk menjaga keamanan nasional sekaligus mencegah infiltrasi dan kejahatan lintas negara.

“Penempatan ini bukan untuk menyerang, tetapi untuk menjaga keberlanjutan keamanan dan memberi sinyal kesiapsiagaan penuh,” jelasnya.

Heidari juga menegaskan bahwa Angkatan Darat dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) bekerja secara sinergis sebagai satu kekuatan terpadu di bawah arahan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

“Meski tugas kami berbeda, kami saling melengkapi di darat, laut, dan udara. Koordinasi ini menjadi fondasi kekuatan strategis kami,” katanya.

Pernyataan Heidari datang sehari setelah Presiden Masoud Pezeshkian memberikan pujian kepada militer dalam peringatan Hari Angkatan Darat Nasional, dengan menyebut kekuatan tentara sebagai kunci keamanan nasional dan regional.

“Keamanan dan kedamaian masyarakat hanya mungkin terwujud dengan kehadiran tentara yang kuat dan siap. Militer kita telah memainkan peran penting dalam mempertahankan kedaulatan negara dari segala bentuk ancaman eksternal,” kata Pezeshkian.

Dengan kombinasi antara teknologi militer canggih, kemandirian industri pertahanan, serta kesiapan strategis lintas sektor, Iran kini mengirimkan sinyal kuat kepada dunia: mereka siap untuk bertahan dan jika perlu, menyerang.[iis]

 

 


Tinggalkan Komentar