Israel Perketat Sensor Media Asing Liput Lokasi Dampak Serangan Iran - Telusur

Israel Perketat Sensor Media Asing Liput Lokasi Dampak Serangan Iran

Polisi Israel memeriksa bangunan yang dihancurkan rudal Iran. Foto: AP

telusur.co.id - Pemerintahan Israel meningkatkan sensor terhadap media asing yang meliputi secara langsung dari lokasi kehancuran akibat serangan rudal Iran. Israel menuduh media telah membahayakan keamanan mereka. 

Dikutip dari Al Mayadeen, Menteri Kepolisian Israel, Itamar Ben-Gvir, bersurat kepada penjabat kepala badan intelijen domestik Shin Bet, mengeluhkan bahwa "beberapa" media asing melanggar perintah sensor militer dengan menayangkan rekaman langsung dari zona serangan, dan meminta badan tersebut untuk campur tangan.

"Siaran ini sering kali mengungkap lokasi pasti dari dampak rudal, tingkat kerusakan, dan dalam beberapa kasus, materi visual sensitif dari lokasi kejadian," tulis Ben-Gvir, yang menyebut praktik tersebut sebagai "pelanggaran keamanan nasional yang serius."

Dalam pernyataan bersama, Menteri Komunikasi Shlomo Karni menyuarakan kekhawatiran tersebut, menuduh media melanggar protokol penyensoran yang ditetapkan.

"Israel" memberlakukan peraturan sensor militer yang mengharuskan wartawan menyerahkan materi sensitif untuk ditinjau. Pasukan pendudukan Israel mengizinkan liputan dari lokasi tertentu yang terkena dampak dan mengoordinasikan akses media sesuai dengan itu.

Namun, tindakan keras para menteri tersebut telah memicu penolakan. Pemimpin oposisi Yair Lapid mengkritik tindakan tersebut, dengan menyatakan bahwa pembatasan yang luas terhadap liputan para wartawan sangat kontraproduktif. 

"Keputusan untuk memberlakukan embargo menyeluruh terhadap liputan berita tidak dapat dilaksanakan ketika semua orang memiliki ponsel dengan kamera,” kata Lapid. “Hal itu secara tidak masuk akal merusak dukungan global yang telah diterima Israel minggu lalu.”

Wartawan dari berbagai media asing dan lokal telah hadir di lokasi-lokasi serangan Iran, seperti Ramat Gan dan Beer al-Sabe, seringkali beroperasi di bawah koordinasi yang telah diatur sebelumnya dengan IOF.

Pada hari Senin,  "Israel" melarang jurnalis internasional meliput situasi di kilang minyak Haifa setelah diserang rudal Iran. 

Polisi Israel memberi perintah tersebut setelah kru film merekam serangan Iran yang menghujani lokasi tersebut, yang secara aktif mengungkap pendudukan.

Iran telah menegaskan bahwa rudalnya secara akurat menargetkan kompleks minyak tersebut . Namun, "Israel" menahan diri untuk tidak mengakui keberhasilan operasi itu, hingga laporan dan dokumentasi menunjukkan kerusakan yang terjadi pada struktur tersebut.

Sebelumnya, sensor militer Israel mengizinkan rilis informasi mengenai operasi tersebut. Sementara media Israel melaporkan bahwa tiga pemukim tewas di kilang minyak selama serangan rudal. 

Perusahaan Minyak Bazan sebelumnya telah melaporkan kepada Bursa Efek Tel Aviv bahwa rudal Iran pada malam hari telah menimbulkan kerusakan lokal pada jaringan pipa dan jalur transmisi di kompleks Teluk Haifa miliknya.[Nug] 

 


Tinggalkan Komentar