telusur.co.id - Serangan brutal Israel kembali menargetkan jurnalis Palestina. Kali ini, Hassan Islayeh, seorang reporter lapangan senior dan Direktur Kantor Berita Alam24, tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Selasa (13/5), sebagaimana dilaporkan oleh Middle East Eye.
Islayeh sebelumnya selamat dari serangan udara Israel bulan lalu yang secara langsung menghantam tenda media di dekat rumah sakit yang sama, sebuah serangan yang menewaskan dua jurnalis dan melukai beberapa lainnya. Saat itu, telepon genggam milik Islayeh menjadi sasaran langsung, namun ia berhasil bertahan dengan luka-luka serius.
Belum sepenuhnya pulih, Islayeh kembali menjadi sasaran, kali ini di tempat yang seharusnya menjadi zona aman: rumah sakit. Ia diserang saat dirawat di unit luka bakar, dan nyawanya tak tertolong.
Media lokal menyebut serangan ini sebagai "pembunuhan yang disengaja", dan memperkuat tuduhan bahwa Israel dengan sengaja membungkam suara-suara kebenaran di Gaza, termasuk para jurnalis yang memberitakan kekejaman di lapangan.
Insiden tragis ini menambah daftar panjang target sistematis terhadap jurnalis Palestina, sebuah praktik yang dikecam luas oleh komunitas internasional namun terus berlangsung tanpa konsekuensi berarti bagi pelakunya.
Dengan membombardir rumah sakit dan membunuh seorang jurnalis yang terluka, Israel sekali lagi menunjukkan sikap terang-terangan terhadap hukum internasional dan prinsip kemanusiaan.