telusur.co.id - Pasangan ganda campuran muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, membuka langkah mereka di Indonesia Open 2025 dengan gemilang. Bermain di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (3/6), mereka sukses mencetak kemenangan pertama bagi wakil tuan rumah dengan menumbangkan ganda Malaysia Wong Tien Chi/Lim Chiew Sien dalam dua gim langsung, 21-11, 21-16.
Tak butuh waktu lama, hanya 31 menit bagi pasangan debutan ini untuk memastikan tiket ke babak selanjutnya di ajang Super 1000 yang juga menjadi panggung terbesar pertama mereka.
“Kami sangat bersyukur bisa debut di Indonesia Open. Ini pengalaman pertama main di turnamen Super 1000, dan juga pertama kali bertanding di lapangan dengan warna biru. Rasanya luar biasa,” ungkap Felisha dengan senyum puas usai pertandingan.
Felisha dan Jafar tampil percaya diri meski sempat merasakan tekanan atmosfer ikonik Istora yang dikenal intens. “Di awal pasti ada tegang, apalagi di Istora. Tapi setelah interval gim pertama, kami mulai bisa lebih tenang dan menikmati pertandingan,” tambah Jafar.
Pada gim pertama, mereka sempat tertinggal 4-6. Namun, momentum berubah drastis setelah interval. Pasangan muda ini langsung tancap gas dan menutup gim pembuka dengan dominasi penuh 21-11.
Di gim kedua, mereka kembali mengendalikan permainan. Saat unggul 20-11, sempat terjadi drama kecil ketika pasangan Malaysia mencetak lima poin beruntun. Namun akhirnya, Jafar/Felisha menutup gim kedua dengan skor 21-16.
“Sebenarnya enggak terlalu nervous saat match point, cuma memang kami saja yang bikin kesalahan sendiri. Lawan juga masih semangat ngejar poin,” jelas Felisha.
Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Jafar/Felisha sebelum menghadapi tantangan berat di babak kedua. Mereka dijadwalkan bertemu unggulan ketujuh asal Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, yang sebelumnya menyingkirkan pasangan Taiwan Chen Cheng Kuan/Hsu Yin-Hui dengan skor ketat 21-16, 25-23.
Menghadapi lawan tangguh, Jafar mengaku mereka harus bermain lebih tenang dan cermat membaca situasi. “Kondisi bola di sini lebih cepat dibanding di BAC (Badminton Asia Championships), jadi harus pintar-pintar mengatur strategi dan tempo permainan,” ujarnya.
Dengan semangat muda dan percaya diri tinggi, pasangan ini bertekad untuk terus melangkah lebih jauh dan membawa harum nama Indonesia di kandang sendiri.[iis]