telusur.co.id - Seorang jenderal senior Iran memperingatkan bahwa militer Iran belum menggunakan seluruh kekuatannya dalam menghadapi agresi Israel, dan menegaskan bahwa pasukan siap sepenuhnya untuk menghadapi setiap skenario perang.
Dalam pernyataannya pada hari Senin, Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer utama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menekankan bahwa meskipun Iran telah memberikan pukulan telak terhadap rezim Zionis, kekuatan utama negara itu masih belum dikerahkan sepenuhnya.
“Zionis tahu, Angkatan Laut dan Pasukan Quds IRGC bahkan belum bergerak. Angkatan Darat pun belum menunjukkan kekuatan penuhnya,” ujar Safavi.
Jenderal Safavi mengungkapkan bahwa Iran telah memproduksi ribuan rudal dan drone dalam negeri yang disimpan di lokasi-lokasi rahasia dan siap digunakan jika eskalasi konflik berlanjut.
“Pengetahuan tidak bisa dihancurkan,” ujarnya, mengacu pada kemajuan teknologi militer dan nuklir Iran yang dikembangkan meski berada di bawah sanksi internasional dan tekanan dari Barat.
Setelah Israel meluncurkan serangan udara pada 13 Juni, yang menargetkan fasilitas nuklir dan permukiman sipil serta menewaskan lebih dari 930 warga Iran, termasuk komandan militer dan ilmuwan nuklir, militer Iran segera membalas dengan operasi besar-besaran.
Iran meluncurkan 22 gelombang serangan rudal dalam operasi bernama True Promise III, menargetkan kota-kota penting di wilayah pendudukan. Beberapa rudal yang digunakan dilaporkan memiliki hulu ledak dengan 80 bagian terpisah, mencakup area hingga 40 kilometer persegi.
Safavi menyebut bahwa serangan balasan tersebut adalah yang paling merusak yang pernah dialami Israel, meskipun sensor ketat di media Israel menyembunyikan sebagian besar kerusakan.
Mayor Jenderal Safavi secara langsung menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "penjahat alami", menuduhnya bertanggung jawab atas pembantaian 60.000 warga Palestina di Gaza demi ambisi politik pribadi.
Setelah rentetan serangan dan balasan, gencatan senjata disepakati pada 24 Juni. Namun, Iran menegaskan bahwa mereka akan terus bersiaga tinggi dan siap melanjutkan perlawanan jika rezim Israel kembali melakukan agresi. “Kami belum selesai. Tapi kami sabar. Dan siap,” pungkas Safavi.[]
Sumber: TNA