Kehadiran SJS dan Jokpro Tak Elok Untuk Kemajuan Bangsa - Telusur

Kehadiran SJS dan Jokpro Tak Elok Untuk Kemajuan Bangsa


telusur.co.id - Seknas Jokowi, Sudahlah (SJS) yang digagas Adhie Marssardi akan segera diluncurkan untuk menandingi Seknas Jokpro 2024 yang digagas M. Qodari. Dua seknas ini mengusung dua hal yang berbeda.

Seknas Jokpro 2024 mengusung presiden tiga periode, sementara Seknas SJS mengusung pasal 7A UUD 1945 yang substansinya memungkinkan memberhentikan presiden dan atau preaiden di tengah jalan.

Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, kehadiran dua Seknas itu nantinya akan membuat hiruk pikuk politik yang semkin panas di tanah air. Masing-masing seknas akan berupaya menggolkan targetnya.

Seknas Jokpro 2024 sudah pasti akan mempromosikan keberhasilan Jokowi sebagai justifikasi presiden tiga periode. Sementara Seknas SJS akan mengkampanyekan kegagalan Jokowi memimpin Indonesia.

"Pesan yang saling bertentangan itu akan menghiasi media di tanah air ke depan. Dalam komunikasi persuasif, pesan demikian disebut pesan kontradiktif," katanya.

Pesan-pesan kontradiktif itu tentu tidak menjadi masalah bagi khalayak yang terdidik. Khalayak kelompok ini akan selektif dan kritis menerima pesan-pesan semacam itu.

Jadi, bagi khalayak yang terdidik, yang umumnya juga menjadi pemilih rasional, tidak akan terbakar emosinya menerima pesan-pesan kontradiktif.

Berbeda halnya dengan khalayak yang kurang dan tidak terdidik, mereka ini kurang selektif dalam menerima pesan-pesan kontradiktif. Karena itu, peluang miscommunication akan sangat terbuka.

Kelompok khalayak ini akan mudah tersulut emosinya bila menerima pesan-pesan yang tidak sesuai dengan pemikirannya. Apalagi kalau mereka terua menerus menerima pesan yang menyudutkan idolanya.

Fanatisme berlebihan mereka dikhawatirkan akan mengemuka. Potensi ini akan dapat berlanjut pada konflik, atau setidaknya benturan dengan pihak-pihak yang berseberangan dengannya.

Bahayanya, jumlah kelompok ini paling besar di tanah air. Karena itu, ada kekhawatiran kalau dua seknas itu nantinya intens berkampanye, peluang konflik sosial akan terjadi.

"Sebelum hal itu terjadi, maka sebaiknya Jokowi merespon kehadiran seknas yang digagas M. Qodari. Jokowi cukup bilang, saya tidak akan maju untuk presiden tiga periode. Karena itu, saya minta semua kegiatan Seknas Jokpro 2024 dihentikan."

Hal itu diharapkan dapat menghentikan pertarungan dua seknas tersebut. Semua energi dan pikiran akan dapat dialihkan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan perekonomian yang ambur adul.

"Masalahnya, apakah Jokowi mau menyatakan hal itu kepada Seknas Jokpro 2024?" Katanya, bertanya.[ham]


Tinggalkan Komentar